Inside KRI Banda Aceh, Cerita soal Bahan Bakar dan Logistik selama di Laut

Sisi Lain Evakuasi AirAsia

Inside KRI Banda Aceh, Cerita soal Bahan Bakar dan Logistik selama di Laut

- detikNews
Rabu, 14 Jan 2015 11:23 WIB
KRI Banda Aceh (Foto: Dok detikcom)
Laut Jawa - Hari ini, KRI Banda Aceh menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk mengisi bahan bakar. Kapal tersebut sudah 9 hari berada di perairan Karimata dan Laut Jawa untuk mencari dan mengangkat black box AirAsia QZ8501.

Dalam sehari kapal yang mulai beroperasi tahun 2011 itu bisa mengonsumsi 35 ton solar, sedangkan kapasitas tangki bahan bakar mencapai 720 ton. Jika digunakan secara ekonomis maka bisa menghemat 5 ton bahan bakar.

"Kapasitas 720 ton tapi tidak bisa digunakan semua. Sisakan 10% agar tangki tidak kosong," kata Komandan KRI Banda Aceh, Letkol Laut (p) Arief Budiman di KRI Banda Aceh di Laut Jawa, Rabu (14/1/2015)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, untuk logistik, KRI Banda Aceh mampu menyediakan hingga 3 bulan tanpa belanja lagi. Bahan makanan seperti daging dan sayuran ditempatkan di freshroom.

"Saat kegiatan di Amerika, sanggup bertahan 3 bulan," tandasnya.

Kebutuhan pokok lainnya adalah air tawar. Setidaknya 600 ton air mampu disediakan KRI Banda Aceh. Prioritas penggunaannya untuk minum, makan, dan mandi.

"Kalau untuk mencuci nanti-nanti," pungkas Komandan Kapal.

Selama misi pencarian AirAsia QZ8501, KRI Banda Aceh sudah melakukan pengisian bahan bakar dan logistik di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tanggal 5 Januari 2014 lalu. Saat ini kapal tersebut dalam perjalanan untuk kembali melakukan bekal ulang di Semarang.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads