Ini Kicauan SBY Seputar Karikatur Nabi Muhammad

Ini Kicauan SBY Seputar Karikatur Nabi Muhammad

- detikNews
Rabu, 14 Jan 2015 09:39 WIB
Jakarta - Kontroversi seputar majalah satir Charlie Hebdo memasang kembali karikatur Nabi Muhammad pada halaman depan menuai pro dan kontra. Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menyampaikan pendapatnya.

SBY memahami, aksi penembakan yang dilakukan oleh sejumlah orang pekan lalu di Prancis itu merupakan akibat dari kemarahan kelompok tertentu atas munculnya karikatur yang mengatasnamakan Nabi Muhammad.

"Membuat gambar Nabi Muhammad, apalagi karikatur, bagi umat Islam sangat ditabukan. Ini juga berlaku bagi umat Islam sendiri," kicau SBY di akun Twitter resminya, @SBYudhoyono, Rabu (14/1/2015) sekitar 11 menit lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi dunia Barat, karikatur Nabi Muhammad bagian dari kebebasan (freedom of speech or expression). Mutlak, tak boleh dibatasi," lanjutnya.

Meski demikian, SBY tidak bisa menampik gambar tersebut tentulah menyulut kemarahan umat Islam di seluruh dunia karena dinilai sebagai bentuk pelecehan. Menurutnya, perlu ada sanksi yang tepat untuk mengatasi permasalahan fundamental tersebut.

SBY pun mengimbau agar antar umat beragama tetap mengedepankan toleransi ke depannya. Agar hal seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari.

"Ke depan kita harus saling memahami & menghormati pandangan yg berbeda. Bertenggang rasa. Kalau tidak harganya terlalu mahal," cuit SBY.

Dia menceritakan rencana pembakaran Al Quran beberapa tahun silam oleh salah seorang pemuka agama di Amerika Serikat. Kala itu SBY memberikan pernyataan didampingi para pemimpin agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu untuk memberikan pernyataannya.

"Saya mengikuti liputan media internasional sejak aksi kekerasan di Paris. Yg sgt ditonjolkan isu "kebebasan"nya (freedom of speech)," terang suami Ani Yudhoyono itu.

"Jika kita ingin mencegah hal begitu tidak terus terjadi, perlu diangkat pula penggambaran karikatur Nabi Muhammad sebagai penyebab," sambungnya.

SBY juga mengecam aksi penembakan brutal terhadap jurnalis majalah satir Charlie Hebdo pekan lalu. "Jangan salah mengerti, saya juga mengecam pembunuhan para kartunis itu. Tapi saya berpikir bagaimana mencegahnya di masa depan," kata SBY.

Dirinya berharap ke depan seluruh pemuka agama di dunia bisa menyebar luaskan perdamaian. Sehingga, ketegangan antara hubungan Islam & Barat bisa diatasi dengan baik.

"Saya setuju ini isu yg sensitif & masalah yg berat. Tak mudah mengatasinya. Tetapi dunia yg "sedikit" lebih baik tetap dimungkinkan," tutup SBY mengakhiri kicauannya.

(aws/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads