"Pagi ini rapat kerja dengan semua mitra terkait yakni Basarnas, BMKG, Pak Menhub dan AirAsia, Angkasa Pura," kata Ketua Komisi V Fary Djemi Francis saat dihubungi, Selasa (13/1/2015). Rapat dijadwalkan digelar pukul 09.30 WIB.
Fary menyebut komisi yang membidangi urusan perhubungan menginginkan penjelasan terkini mengenai penanganan atas kecelakaan termasuk penelusuran awal yang sudah dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk Basarnas, Fary mengaku akan menanyakan rencana penutupan operasi gabungan. Komisi V meminta pencarian terhadap korban tetap dilakukan meski tak lagi mengikutsertakan tim di luar Basarnas.
"Bagaimana langkah strategis Basarnas untuk bisa menjembatani antara persoalan di lapangan dan juga keingain harapan masyarakat terutama keluarga korban," katanya.
AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak pesawat jatuh di perairan pada 28 Desember 2014. Sampai saat ini baru 48 korban yang berhasil ditemukan.
Selain tetap mencari korban yang belum ditemukan, pagi ini tim penyelam dari TNI AL kembali terjun ke dasar laut untuk pengangkatan Cockpit Voice Recorder (CVR). Lokasi CVR disebut pihak Basarnas berada 20 meter dari lokasi penemuan Flight Data Recorder (FDR) yang berhasil diangkat Senin (12/1).
(fdn/fdn)