Ketua DPRD Targetkan Ketok APBD 2015 Pada 27 Januari Mendatang

Ketua DPRD Targetkan Ketok APBD 2015 Pada 27 Januari Mendatang

- detikNews
Senin, 12 Jan 2015 15:39 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajukan RAPBD 2015 sebesar Rp 73,08 triliun dibanding tahun lalu yang hanya mencapai Rp 72,9 triliun. Menurut Kepala BPKD Heru Budi Hartono menilai besaran itu tergolong wajar dan riil.

"Kan APBD real kita Rp 73 triliun, kalau kita pasang Rp 77 triliun berarti ada minus Rp 4 triliun yang harus kita cari. Kalau sudah Rp 77 triliun, nanti 2016 harus di atas Rp 77 triliun dong, taruhlah Rp 78 triliun. Berarti kita harus mencari uang Rp 6 triliun lagi untuk menyesuaikan kondisi itu. Padahal, realnya itu kan," ujar Heru usai pidato penyampaian RAPBD 2015 oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).

Hal ini dituturkannya di Ruang Paripurna DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015). Mantan Walikota Jakarta Utara itu menganggap nilai yang diajukan Pemprov DKI sangat tergolong wajar dan masih masuk akal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya 90 persen sudah bagus lah," imbuhnya.

"Mereka (pusat) menjanjikan dana perimbangan tahun 2014 senilai Rp 11,7 triliun tapi Rp 9,7 triliun. Apalagi besok kita mau ngajukan Rp 17 triliun nggak berani," sambung Heru.

Sementara Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menargetkan APBD 2015 akan diketok palu paling lambat akhir Januari ini. Sebab, dirinya tak ingin lagi penyusunan RAPD 2016 juga akan berlarut seperti saat ini.

"Sebelum tanggal 27 Januari (rampung kita bahas). Ini kita mau rapat susun agenda yang sudah selesai karena saya punya target ke depan tahun 2016 ketok palunya di bulan November. Jadi nggak kayak sekarang," tutur Pras.

Dana penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk sektor BUMD yang akan digelontorkan dari APBD 2015 antara lain jumlahnya Rp 4,5 triliun untuk MRT, Rp 500 miliar untuk PT Trans Jakarta dan Rp 500 miliar untuk Bank DKI.

Menyoal rencana pelelangan tender mega proyek monorail yang diwacanakan Ahok, Heru sendiri memprediksi dibutuhkan paling cepat waktu satu tahun.

"Itu ada dua pemikiran, satu masalah lelangnya kedua masalah perhitungan nilainya. Satu tahun paling cepat. Itu feeling saya. Tahun 2016 baru dimulai lagi," kata Heru.



(aws/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads