Makassar - 250 karyawan perusahaan pertambangan PT Inco, Soroako dipensiunkan dini. Mahasiswa pun protes karena menilainya sebagai pemutusan hubungan kerja (PHK) terselubung."Ini sama saja dengan PHK. Jadi sebenarnya ini PHK yang dibungkus dengan bahasa pensiun dini," tukas Nasrun Madjid, kordinator aksi yang digelar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Luwu Timur (Ipmalutim).Puluhan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Ipmalutim itu dengan mendatangi Kantor DPRD Sulawesi Selatan di jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (27/1/2005).Mereka juga menganggap keputusan pensiun dini terhadap 250 karyawan PT Inco itu tanpa pembicaraan lebih awal dengan pihak perwakilan karyawan."Untuk itu kami meminta agar anggota dewan mendesak PT Inco untuk meninjau ulang keputusan tersebut," ujar perwakilan Ipmalutim saat ditemui oleh tim aspirasi dari DPRD Sulsel.Selain itu, mahasiswa juga menganggap keputusan PT Inco itu tidak manusiawi. "Saat pemecatan terjadi, semua karyawan yang diberhentikan itu dijemput oleh aparat kepolisan. Alasannya mereka akan membuat keributan. Itu kan tidak masuk akal," tukas Nasrun.Menanggapi tuntutan itu, rencananya anggota DPRD Sulsel akan ke Soroako, Sulsel untuk menemui pihak manajemen PT Inco guna membicarakan persoalan tersebut."Ini masalah rawan yang bisa menyebabkan konflik sosial. Jadi rencananya dalam waktu dekat ini kami akan langsung ke sana," kata Jalaluddin Rahmat, anggota Komisi E DPRD Sulsel.
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini