"โSinyalnya dikirim sekitar 10.25 WIB. Dan ada 2 lokasi yang diterima oleh kapal Java Imperia dan Baruna Jaya 1. Bedanya sekitar 20 meter dan kami nyatakan wajar," kata Imam Mudita, geodetik spesialis BPPTโ di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakpus, Minggu (11/1/2015).
Dalam jumpa pers ini hadir juga Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan sejumlah ilmuwan BPPT. Informasi ini sudah diberikan pada KNKT dan Basarnas untuk dikirimkan penyelam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jarak itu kami nyatakan wajar dan tinggal dilakukan konfirmasi melalui penyelam," sambungnya.
Sinyal ini berada 2,5 km ke Barat Laut dari tempat ditemukannya ekor pesawat. Sinyal ini diterima dari Underwater Locator Beacon (ULB) โyang dikirim dari kotak hitam.
"Jaraknya dengan ekor pesawat 2,5 km," sambungnya.
Saat ini sudah ada penyelam yang diturunkan di lokasi tersebut. Menko Maritim Indroyono menyatakan dengan dekatnya jarak antara 2 lokasi tersebut memberi angin segar ditemukannya kotak lokasi AirAsia QZ 8501 yang jatuh.
"Ini dikirim dari black box-nya. Insya Allah prediksi lokasi yang sudah benar," ucap Indroyono.
Seperti diketahui, kotak hitam yang ada di pesawat ada 2, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang merekam parameter mesin dan lingkungan pesawat dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam percakapan di dalam ruang cockpit.
(bil/nwk)