.webp)
Nama politikus senior Golkar Ginandjar Kartasasmita masuk dalam kandidat kuat pengisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Ginandjar bakal menjadi politikus Golkar kedua yang mendapat tempat di pemerintahan Jokowi-JK.
Jokowi memang mulai mengakomodir elite Golkar di pemerintahannya. Yang pertama masuk adalah Nusron Wahid yang dipasang sebagai Ketua BNP2TKI. Ketua Umum GP Ansor tersebut berada di belakang Jokowi ketimbang ikut perintah Ketum Aburizal Bakrie. Dia pun dipecat dari Golkar dan dicoret dari keanggotaan DPR.
Kembali ke Ginandjar Kartasasmita, senior Golkar yang juga duduk di kursi Wantimpres SBY-Boediono ini sejak awal termasuk tokoh pendukung Jokowi-JK. Secara terang-terangan Ginandjar pernah mengutarakan pujian untuk pasangan capres nomor dua di Pilpres 2014 silam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan Jokowi ke kediaman Ginandjar itu bukanlah yang pertama. Saat akan maju menjadi Gubernur DKI, Jokowi juga mengunjungi Ginandjar. Ginandjar kemudian menyatakan dukungan ke Jokowi-JK.
"Dari sikapnya kita lihat ketulusan, kejujuran. Terlihat Pak Jokowi tulus, jujur, dan amanah. Itu sifat-sifat yang diharapkan oleh masyarakat kita dimiliki pemimpinnya ke depan. Bangsa kita membutuhkan pemimpin yang itu sifatnya. Pasti amanah, insya Allah kebijakannya pasti baik, yang tulus, jujur dan amanah," ucap Ginandjar.
Tak hanya Ginandjar, sang anak, Agus Gumiwang Kartasasmita juga masuk barisan tokoh muda Golkar yang pro Jokowi-JK. Agus bernasib sama seperti Nusron Wahid, dipecat dari Golkar versi Ical, namun hingga kini dia belum mendapatkan 'jabatan kompensasi' dari Jokowi.
Saat ini Agus menjabat Waketum Golkar versi Munas Jakarta yang berakhir dengan pengukuhan Agung Laksono menjadi Ketum Golkar. Sinyal Ginandjar bakal masuk posisi penting itu sebenarnya sudah terendus sejak awal, Agung juga pernah menawarkan posisi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar untuk Ginandjar, tapi tawaran itu ditolak.
Bisa jadi Ginandjar menolak posisi Wantim Golkar ini demi kursi Wantimpres. Lantaran UU Wantimpres melarang rangkap jabatan pimpinan parpol di barisan penasihat presiden tersebut. Lalu apakah kubu Agung Laksono yang mendorong Ginandjar jadi Wantimpres?
"Kami tidak dalam posisi mendorong-dorong. Tapi kalau sebagai individu ditunjuk Presiden ya kami tidak ikut campur," kata Sekjen Golkar kubu Agung, Zainuddin Amali, kepada detikcom, Jumat (9/1/2015).
(van/nrl)
