"Insya Allah hari ini sudah naik yah. (Proses pengangkatan) yang sekarang itu kan pakai balon gas kecil. Tapi yang besar yang bisa mengangkat (objek) sampai 250 ton hari ini sudah mendarat diambil dari Batam," kata Indroyono di kantor Ombdusman, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Jumat (9/1/2015).
Peralatan evakuasi ekor ini menurut Indroyono sudah berada di lokasi titik penemuan ekor pesawat yang jatuh pada 28 Desember 2014 lalu. "Sudah tiba di lokasi. Sekarang yang mau dicoba yang kecil dulu karena kan cuma ekor. Kalau ekor kan diangkat dengan balon yang kecil. Sekarang yang besar juga sudah siap juga," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari kapal Baruna Jaya menemukan itu nanti kita tunggu. (Untuk identifikasi objek) yang besar akan dikirim ROV, terus nanti dikirim penyelam. Tapi side scan sonar dan multi beam echo sounder itu sudah ada kelihatan dua bentuk besar di dasar. Jadi diverifikasi dulu sebelum diangkat," jelas dia.
Lifting bag berkapasitas 110 ton untuk mengangkat ekor pesawat memang sudah berada di Pangkalan Bun pada Kamis (8/1) malam. Balon yang berisikan udara nantinya secara perlahan akan mengangkat objek yang diikatkan.
"Jadi nanti alat ini kami ikatkan ke ekor (AirAsia) atau objek di dasar laut. Kemudian balon-balon disambungkan dengan kompresor untuk mengisi udaranya," ujar Kepala Tim Penyelam Kapten Saiful Apriyanto di Lanud Iskandar.
Tim penyelam TNI AL tadi pagi sudah berada di kapal Crest Onyx. Kapal ini memiliki alat derek untuk mengangkat beban puluhan ton.
(fdn/fjr)