Hanif yang didampingi Dirjen Jamsostek Irianto Simbolon masuk ke pabrik melalui pintu lobi. Di sana Hanif meminta resepsionis untuk memanggil direktur perusahaan.
Hanif lalu memperkenalkan diri dan keduanya mengobrol singkat di lobi. Usai itu mereka berkeliling pabrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu siapa, itu siapa," bisik mereka.
Lalu Hanif diperkenalkan diri. "Saya Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan," ucap Hanif yang mengenakan kemeja putih itu, Rabu (7/1/2015) sore.
Hanif menyapa para pekerja yang mayoritas laki-laki dan terus berkeliling. Langkah kaki Hanif terhenti saat melihat pekerja yang sedang mengelas besi, Hanif menghampiri dan bertanya.
"Perlengkapan pelindungnya mana?" tanya Hanif kepada pekerja yang hanya mengenakan kaos dan celana jeans, tanpa penutup muka dan kacamata itu.
"Nggak apa-apa Pak," jawabnya singkat sambil tersenyum.
Sekitar 15 menit Hanif berkeliling. Hanif menilai pabrik ini mampu mengolah limbah B3 (Berbahaya, Berbau dan Beracun) seperti air limbah yang hitam pekat dan bau menjadi air limbah netral bahkan mampu untuk didaur ulang kembali. Dari segi ketenagakerjaan juga tidak terlalu banyak kesalahan dan semua sesuai dengan aturan, seperti upah yang sesuai Upah Minimum Regional (UMR).
"Hanya ada sedikit masalah soal status karyawan saja. Yang kontrak berhubungan dengan ketenagakerjaan dengan masa kerja sudah lama, terus diulang-ulang kontraknya dan belum menjadi karyawan tetap. Serta soal K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)," papar Hanif.
(slm/nwk)