Karena dampak dari jebolnya tanggul penahan lumpur tersebut warga desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo kembali mengungsi ke kantor balai desa.
Sekitar puluhan warga Gempolsari khususnya kaum hawa ini tidak berani menempati rumahnya karena tempat tinggalnya di dalam rumah digenanggi air lumpur sedalam selutut orang dewasa, sedangkan untuk bapak-bapak tidak ikut mengungsi untuk menjaga rumahnya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga sebenarnya sudah capek, kejadian seperti ini sering terjadi nanum belum ada jalan keluar yang terbaik, warga berharap proses pembayaran ganti rugi segera diselesaikan," ujar Sulastri.
Sedangkan di tempat lain Humas BPLS Dwinanto Hesty Prasetyo mengatakan, "karena derasnya hujan yang turun di sekitar tanggul penahan lumpur, malam ini tanggul penahan lumpur dititik 73B kembali jebol," ujarnya di pemukiman rumah warga desa Gempolsari.
Aliran air dan lumpur mengarah ke desa Gempolsari dan desa lainnya, malam ini di permukiman warga Gempolsari ketinggian lumpur bercampur air sekitar selutut orang dewasa.
Dwinanto Hesty Prasetyo menambahkan, untuk tanggul penahan lumpur yang jebol besuk pagi akan diupayakan untuk dilakukan penutupan, sedangkan di pemukiman warga BPLS memindahkan lumpur ke kali Ketapang dengan menggunakan pompa Cilicin.
(fjr/fjp)