"DPR memberikan support dan menanyakan kesulitan apa terutama alat yang belum dimiliki. Untuk yang di bawah air, marine detektor, kita punya. Tapi untuk capsule ke bawah air, kita belum punya," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo di kantornya, jalan Angkasa, Kemayoran, Jakpus, Senin (5/1/2014).
Menurutnya, saat ini tim dari Rusia sudah memiliki capsule tersebut. Namun yang dimiliki Rusia yakni unmanned Submersible.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Soelistyo menegaskan untuk 5 objek besar yang ditemukan masih diduga itu sebagai objek AirAsia QZ8501. Hingga kini tim gabungan masih terus berusaha mencari black box.
"Teori mengatakan sinyal (black box) itu maksimal 30 hari, saya beranggapan masih ada sinyal sampai sekarang, susahnya itu kita menentukan di mana barang ini. Sudah kita terjunkan 5 kapal untuk mencari sinyal black box," ucap Soelistyo.
(tfn/vid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini