"Saya βkecewa dengan pengamat. Ulasan mereka membuat masyarakat paranoid. Ini bisa membuat orang jadi sakit jiwa karenanya," ujar pilot senior Dwi Harso Syah, kepada wartawan saat melayat awak kabin AirAsiaβ, Wismoyo Ari Prambudi, di Klaten, Senin (5/1/2015).
Menurutnya, pendapat para pengamat penerbangan telah menjadi tak terkendali dan membayahakan. βAwan CB misalnya, digambarkan seolah-olah sebagai sumber malapetaka yang tidak bisa dihindari atau diatasi. Padahal, menurut lelaki asal Solo yang sudah 31 tahun menjdi pilot tersebut, awan CB adalah sahabat dari penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi mengatakan semenjak kejadian tersebut dan banyak tayangan tentang pendapat para pakar, dia menerima banyak SMS dan BBM yang isinya khawatir menggunakan pesawat terbang. Dalam pesan-pesan itu seolah-olah bahwa resiko selamat dalam penerbangan hanyalah 50:50. Hal tersebut akan sangat mengganggu βdunia penerbangan.
"Pesawatnya ini canggih lho. Bahwa pesawat itu bisa landing tanpa roda di aspal, itu tidak pernah disampaikan ke publik. Seringkali para pengamat itu membuat simulasi dengan pesawat mainan yang diseram-seramkan ketikan memasuki CB. Yang terbang itu pesawat canggih, bukan pesawat asal-asalan buatan mereka itu," sergah Dwi.
(mbr/ndr)