Sepekan Evakuasi AirAsia, 2 Relawan Diinfus di Kotawaringin Barat

Pangkalan Bun - Tetesan peluh tanpa keluh, itu mungkin yang menggambarkan perjuangan para relawan mengevakuasi korban AirAsia QZ8501. Cuaca buruk yang bikin petir bergemuruh pun tak pengaruh.

Sepekan sudah upaya pencarian pesawat itu dilakukan. Sudah 34 korban ditemukan di perairan Selat Karimata sampai Laut Jawa.

Berdiri tegak di antara jajaran relawan tegap lainnya, adalah sebuah posko kesehatan yang terletak di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Tenda ukuran 3x3 dengan tiga relawan di dalamnya, terlihat siaga meski suasana terbilang sepi.

"Posko kami ini terbilang unik. Karena kan sejauh ini belum ditemukan korban yang selamat, jadi kami tidak berwenang. Tapi justru kami siaga menjadi relawannya para relawan," ujar dr Abimanyu yang merupakan dokter dari Puskesmas Kumai di sore hari hujan, Minggu (4/1/2015).

Posko ini siaga dalam tiga shift kerja yang masing-masingnya diisi tiga orang. Posko ini juga memiliki jaringan di titik lain seperti Lanud Iskandar dan Pantai Kubu.

Dokter yang bertugas berasal dari Puskesmas terdekat yang dibantu oleh relawan dari PMR. Setiap harinya ada saja relawan dari gugusan tugas lainnya yang sudah 'ngedrop' sehingga butuh perawatan.

"Menurut data yang saya punya, semua ada sekitar 80 relawan yang sudah kami periksa. Rata-rata kami kasih obat stok dari Puskesmas. Biasanya sih flu karena mereka tidur di tenda," tutur dr Abimanyu.

"Sampai hari ini, sudah ada dua relawan yang sampai diinfus," lanjut dia.

Untuk relawan yang sampai diinfus tersebut, mereka akan diinapkan di Puskesmas terdekat. Setelah fit kembali, maka mereka siap berjuang kembali.

"Jadi kami ini tidak boleh sampai sakit supaya relawan lain ada yang merawat," pungkas dokter 44 tahun itu.

(bpn/mok)