"SKK Migas sudah mengerahkan semua perusahaan-perusahaan minyak untuk membantu seperti Pertamina, TOTAL, Elnusa, Conoco Phillips, dan lain-lain," kata Kabasarnas Marsdya Henry Bambang Soelistyo dalam jumpa pers di kantornya, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Minggu (4/1/2015).
Dia menambahkan kalau bantuan pasokan ini disediakan di dua tempat, Semarang serta Pangkalan Bun. Kedua tempat ini karena tidak mungkin mengisi bahan bakar di tengah laut. Untuk unit kapal besar harus mengisi bahan bakar di Semarang. Sementara, kapal kecil di Pangkalan Bun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal stok pengisian, menurutnya setiap kapal Indonesia mendapat pasokan 300 KL dan 506 KL. Namun, jika masih kurang maka akan segera ditambah.
"300 dan 506 itu stok setiap hari. Saya meminta untuk stok karena bisa lebih bisa kurang semua diatur oleh SKK migas. Kalau kurang akan ditambah," katanya.
Lantas, bagaimana dengan pasokan bahan bakar minyak untuk kapal asing? Basarnas menegaskan kalau bantuan pasokan ini hanya untuk unit kapal-kapal Indonesia. Adapun kapal asing mesti balik ke pangkalannya untuk mengisi bahan bakar. Namun, ada juga yang menyediakan kapal tanker tanki di suatu lokasi untuk jaminan bahan bakar.
"Untuk kapal-kapal asing seperti kapal Amerika mereka menempatkan armada kapal tankernya di luar laut Indonesia di atas Natuna. Untuk kapal Malaysia dan Singapura juga kembali ke pangkalannya untuk mengisi bahan bakar," katanya.
(hat/mok)