3 Negara yang Menurunkan Kapal Besar untuk Cari Pesawat AirAsia

AirAsia Ditemukan

3 Negara yang Menurunkan Kapal Besar untuk Cari Pesawat AirAsia

- detikNews
Minggu, 04 Jan 2015 06:57 WIB
3 Negara yang Menurunkan Kapal Besar untuk Cari Pesawat AirAsia
ilustrasi
Jakarta - Jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata membawa banyak negara bahu membahu mengerahkan armada terbaiknya untuk membantu penemuan bangkai pesawat dan 162 orang yang berada di dalam pesawat. Korea Selatan, Amerika, Singapura, Rusia dan Malaysia adalah beberapa negara yang ikut membantu pencarian.

Minggu (4/1/2015) pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata masih dilakukan. Sudah ada 30 jasad penumpang dan 4 serpihan besar bagian dari pesawat yang ditemukan tim gabungan evakuasi.

Di hari ketujuh pencarian ini, masalah utama yang dihadapi yakni cuaca yang kurang bersahabat. Gelombang air yang begitu besar membuat tim penyelam yang akan mencari bangkai pesawat dan penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menemukan bangkai pesawat Airbus A320 ini, beberapa negara mengirim pesawat atau kapal yang akan membantu evakuasi penumpang. Berikut beberapa negara dan bantuan dalam evakuasi penumpang Air Asia yang dirangkum detikcom:


ilustrasi

Amerika Serikat

Angkatan Laut Amerika Serikat mengirim USS Sampson dan USS Forth Worth untuk membantu pencarian serpihan dan jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501. USS Sampson dilengkapi sistem radar dan sonar canggih. Fitur inilah yang dibutuhkan untuk pencarian AirAsia QZ 8501. Sistem radar USS Sampsons bahkan berteknologi 3D.

Kapal USS Sampson ini berhasil mengevakuasi 12 jenazah pada Jumat (2/1). Jumlah ini adalah yang terbesar dari yang ada. Di dalam kapal itu juga ada helikopter Sea Hawk yang bertugas mengantarkan jenazah dari kapal USS Sampson menuju ke Pangkalan Bun.

Kapal USS Sampson ini oleh Basarnas ditempatkan di wilayah operasi prioritas yakni zona merah yang menjadi lokasi ditemukannya sejumlah serpihan bagian pesawat dan jenazah penumpang pesawat.

Amerika Serikat

Angkatan Laut Amerika Serikat mengirim USS Sampson dan USS Forth Worth untuk membantu pencarian serpihan dan jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501. USS Sampson dilengkapi sistem radar dan sonar canggih. Fitur inilah yang dibutuhkan untuk pencarian AirAsia QZ 8501. Sistem radar USS Sampsons bahkan berteknologi 3D.

Kapal USS Sampson ini berhasil mengevakuasi 12 jenazah pada Jumat (2/1). Jumlah ini adalah yang terbesar dari yang ada. Di dalam kapal itu juga ada helikopter Sea Hawk yang bertugas mengantarkan jenazah dari kapal USS Sampson menuju ke Pangkalan Bun.

Kapal USS Sampson ini oleh Basarnas ditempatkan di wilayah operasi prioritas yakni zona merah yang menjadi lokasi ditemukannya sejumlah serpihan bagian pesawat dan jenazah penumpang pesawat.

Korea Selatan

Dalam misi kali ini Korea Selatan mengirim pesawat P3-C Orion KN-01 buatan Lockheed Martin. Saat melaksanakan misinya, Jumat (2/1) pesawat ini tak pulang dengan tangan kosong tetapi membawa 6 jenazah dari pesawat QZ8501. 3 Di antara jenazah yang ditemukan dalam posisi duduk dan berpegangan tangan.

Spesifikasi P-3C Orion buatanΒ  Lockheed Martin milik KorselΒ  ini memiliki kecepatan PatroliΒ  205 knot (375 kmpj), Jarak JelajahΒ  3000 NM (5490 km), awak 2 Pilot dan 8 Crew, dilengkapi peralatan deteksi Radar Udara, Radar Cuaca,Β  MAD (Magnetic Anomaly Detection ), ESM (Electronic Support Measures) danΒ  IRDS (Infra Red Detection System ).

Korea Selatan

Dalam misi kali ini Korea Selatan mengirim pesawat P3-C Orion KN-01 buatan Lockheed Martin. Saat melaksanakan misinya, Jumat (2/1) pesawat ini tak pulang dengan tangan kosong tetapi membawa 6 jenazah dari pesawat QZ8501. 3 Di antara jenazah yang ditemukan dalam posisi duduk dan berpegangan tangan.

Spesifikasi P-3C Orion buatanΒ  Lockheed Martin milik KorselΒ  ini memiliki kecepatan PatroliΒ  205 knot (375 kmpj), Jarak JelajahΒ  3000 NM (5490 km), awak 2 Pilot dan 8 Crew, dilengkapi peralatan deteksi Radar Udara, Radar Cuaca,Β  MAD (Magnetic Anomaly Detection ), ESM (Electronic Support Measures) danΒ  IRDS (Infra Red Detection System ).

Rusia

Seolah tak ingin kalah dengan Amerika, pada Sabtu dini hari Rusia juga menurunkan alatnya untuk Pesawat Jet Amfibi Beriev BE-200, dan Pesawat transportasi Ilyushin II-76.

Pesawat BE-200 ini adalah pesawat amfibi yang bisa mendarat di laut dengan kedalama 100 meter. Pesawat Beriev BE-200 memiliki panjang 32 meter, tinggi 8,9 meter dan lebar sayap 32,8 meter. Kecepatan maksimal pesawat ini di udara mencapai 700 km/jam, sementara kecepatan pesawat di atas permukaan laut bisa sampai 560 km/jam.

Pesawat ini bisa lepas landas dari atas permukaan air karena bagian bawah badan pesawat dibuat seperti lambung kapal laut, sementara mesin penggerak terletak di bagian atas sayap sehingga tidak tersentuh oleh air.

Chief Military Expert atau Kementerian Situasi Darurat Rusia dan Ketua Tim SAR Rusia Eduard N Chizhov mengatakan Pesawat Amfibi BE 200 dan Ilyushin II-76 memiliki perlengkapan yang dibutuhkan dalam pencarian AirAsia QZ 8501 seperti sensor infrared untuk menemukan semua alat yang diperlukan untuk pencarian di dalam laut.

Selain Amerika Rusia dan Korea Selatan, negara tetangga yang turut menurunkan armadanya yakni Singapura, Jepang dan Malaysia. Hingga saat ini pencarian masih terus dulangsungkan.

Rusia

Seolah tak ingin kalah dengan Amerika, pada Sabtu dini hari Rusia juga menurunkan alatnya untuk Pesawat Jet Amfibi Beriev BE-200, dan Pesawat transportasi Ilyushin II-76.

Pesawat BE-200 ini adalah pesawat amfibi yang bisa mendarat di laut dengan kedalama 100 meter. Pesawat Beriev BE-200 memiliki panjang 32 meter, tinggi 8,9 meter dan lebar sayap 32,8 meter. Kecepatan maksimal pesawat ini di udara mencapai 700 km/jam, sementara kecepatan pesawat di atas permukaan laut bisa sampai 560 km/jam.

Pesawat ini bisa lepas landas dari atas permukaan air karena bagian bawah badan pesawat dibuat seperti lambung kapal laut, sementara mesin penggerak terletak di bagian atas sayap sehingga tidak tersentuh oleh air.

Chief Military Expert atau Kementerian Situasi Darurat Rusia dan Ketua Tim SAR Rusia Eduard N Chizhov mengatakan Pesawat Amfibi BE 200 dan Ilyushin II-76 memiliki perlengkapan yang dibutuhkan dalam pencarian AirAsia QZ 8501 seperti sensor infrared untuk menemukan semua alat yang diperlukan untuk pencarian di dalam laut.

Selain Amerika Rusia dan Korea Selatan, negara tetangga yang turut menurunkan armadanya yakni Singapura, Jepang dan Malaysia. Hingga saat ini pencarian masih terus dulangsungkan.

Halaman 2 dari 8
(bil/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads