Cegah Pembusukan, Jenazah Korban AirAsia Disimpan di Kontainer Pendingin

Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berupaya agar jenazah korban pesawat yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur tidak semakin rusak. Jenazah korban AirAsia itu lalu disimpan di kontainer pendingin.

"Kita sangat berhati-hati, apalagi jenazahnya membusuk. Makanya kita dinginkan untuk mencegah pembusukan," ujar Kombes Pol dr Hery Widiyatmoko, Sabtu (3/1/2014).

Dokter forensik rumah sakit Mabes Polri, Kramat Jati, Jakarta ini mengatakan jenazah yang terendam air laut cukup lama akan semakin mempercepat pembusukan.

Tim DVI pun langsung bergerak cepat agar jenazah tidak semakin membusuk. "Kita langsung running. Kita bergerak cepat, tepat, agar jenazah tidak membusuk," katanya.

Dr Hery yang pernah berdinas sebagai dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur ini menambahkan, ada ukuran suhu di kontainer pendingin jenazah. "Kalau lama (penyimpanannya) bisa sampai minus (derajat celicus). Kalau reguler setiap harinya bisa 4 (derajat celcius)," tandasnya.

Cold storage (kontainer pendingin jenazah) untuk korban pesawat AirAsia di halaman belakang sekitar 50 meter dari ruang jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jawa Timur. Ada 5 unit Cold storage berukuran seperti peti kemas.

(roi/aan)