"Dua objek berhasil dideteksi. Satu dideteksi 3 dimensi, satu 2 dimensi," kata Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo di kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (3/1/2015).
Belum dijelaskan jenis bagian pesawat yang ditemukan. Yang jelas, dua objek itu berukuran 9,2m x 4,6 m x 0,5 m. Sementara dimensi yang lainnya berdimensi 7,2 m x 0,5 m. "Posisinya berdekatan satu sama lain," kata Soelistyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumat (2/1/2015)
Pukul 07.40 WIB
KRI Bung Tomo telah diperintahkan melakukan operasi pencarian dengan sistem di daerah prioritas untuk mencari objek pesawat dengan sistem sonar. Hasilnya, KRI Bung Tomo menemukan signal yang terkonfirmasi.
"Setelah itu, Kapal Geo Survey yang memiliki alat diperintahkan mendekat ke KRI Bung Tomo dan hasilnya ditemukan dua objek besar dimensinya," ujar Soelistyo.
Pukul 23.40 WIB
Dari operasi tim berhasil mendeteksi objek cukup besar dimensinya sebanyak dua buah. Satu objek berhasil dideteksi dengan tiga dimensi dan satu objek lagi berhasil dideteksi dengan dua dimensi.
"Yang berhasil dideteksi dengan tiga dimensi adalah objek berukuran 9.2 x 4.6 x 0.5 meter, dan yang kedua 7.2 x 0.5 meter," ujar Soelistyo.
Saat ditemukan posisi kedua objek berdekatan satu sama lain. Kedua objek berada di dalam 30 meter.
"Saya pastikan genangan minyak dan bagian pesawat merupakan bagian pesawat AirAsia yang dicari-cari selama ini," terang Soelistyo.
Sabtu (3/1/2015)
Pukul 10.00 WIB
Basarnas menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) ke dasar laut untuk memotret objek tersebut. Untuk evakuasi, pesawat jenis Beriev Be-200 dikerahkan. Rusia juga mengerahkan 40 hingga 50 penyelam. Penyelam Rusia ini akan bergabung dengan penyelam Indonesia dan siap keroyokan mencari korban AirAsia.
"Ada 1 tim dari Rusia dengan 40 penyelam. Belum pasti (jumlahnya) 40 penyelam atau 50 penyelam bersama satu sistem Unmanned Submersibles," kata Soelistyo.
(spt/try)