Pantauan di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (3/1/2015) pesawat dengan nomor penerbangan RV-31121 itu diparkir. Terlihat di bagian bawah sayap pesawat yang didominasi warna putih dan garis merah tersebut ada kantong pelampung.
Adalah rombongan tim Emercom yang merupakan badan kemanusiaan Rusia membawa Pesawat Jet Amfibi tersebut. Menurut informasi dari Kadisop Lanud Halim Kolonel Penerbang Iman Handodjo, pesawat itu berisikan 12 kru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jet Amfibi BE-200 ini merupakan pesawat yang disebut akan dibeli Indonesia untuk memperkuat patroli laut sebagai upaya mengamankan kedaulatan NKRI dari illegal fishing. Pesawat tersebut juga bisa berfungsi sebagai pemadam kebakaran dari udara.
"Itu peralatan paling modern dan canggih," ungkap Konselor Kedubes Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva, Jumat (2/1) siang.
Rusia juga sudah mendatangkan Ilyusin II-76 untuk membantu KNKT mencari kotak hitam (black box) AirAsia QZ8051. Pesawat yang membawa 47 orang tenaga ahli, termasuk penyelam dan operator alat tiba di Lanud Halim, Jumat (2/1) kemarin.
Pesawat Beriev Be-200 memang dirancang untuk pemadam kebakaran, pencarian dan penyelamatan, patroli maritim, kargo, dan transportasi penumpang. Pesawat tersebut memiliki kapasitas 12 ton (12.000 liter atau 3.170 US galon) air dan setara mengangkut 72 penumpang.
Panjang pesawat adalah 32 meter, tinggi 8,9 meter dan memiliki lebar sayap 32,8 meter. Kecepatan maksimal pesawat di udara 700 km/h, sementara kecepatan pesawat di atas permukaan laut bisa mencapai 560 km/h.
(aws/ndr)