Garebeg Maulid Nabi ini merupakan puncak perayaan Sekaten untuk menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW. Gunungan yang berisi bermacam hasil bumi seperti buah-buahan, sayuran dan lain-lain diperebutkan oleh warga masyarakat. Ini merupakan bentuk syukur dan sedekah Raja kepada rakyatnya.
Kabag Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Iswanto mengatakan, hajad ndalem yakni 7 gunungan yang dikeluarkan oleh Keraton dibawa ke masjid Gede sebanyak 5 buah, kemudian ke Pemda DIY di komplek Kepatihan 1 buah dan 1 buah gunungan dibawa ke Kadipaten Puro Pakualaman Yogyakarta. Gunungan tersebut terdiri dari gunungan putri, kakung, darat, Gepak, dan Pawuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, ribuan warga telah berkumpul di Masjid Gede sejak pagi. Bahkan ada juga yang menginap di sekitar masjid, agar bisa datang lebih awal. Padahal gunungan baru akan dikeluarkan dari Keraton sekitar pukul 10.00 WIB.
Subagdo(42), warga Magelang Jawa Tengah mengaku, berangkat dari jam 4.00 pagi dari Magelang dengan naik sepeda motor. Ia datang bersama keluarganya dan memang berniat untuk ikut berebut gunungan atau ngalap berkah.
"Saya hampir tiap tahun ikut ngalap berkah. Sering keinjak-injak saat berebut, tapi tidak apa-apa. Saya biasanya dapat sayurnya, buahnya, bawa pulang. Kalau yang kering saya simpen," katanya sambil tertawa di halaman Masjid Gede Yogyakarta.
(slm/slm)