"Ada Singapura, Malaysia, Australia, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan. Kapolri mengizinkan dan silakan bergabung," kata Ses NCB Interpol Indonesia, Brigjen Setyo Wasisto, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (2/1/2015).
Negara-negara tersebut, Setyo menambahkan, sudah sejak 31 Desember 2014 mengirimkan pengajuan tertulis kepada Interpol Indonesia untuk ikut membantu proses identifikasi yang dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton Castilani merupakan Direktur Eksekutif DVI. Tim yang dipimpinnya beberapa kali melakukan proses identifikasi, salah satunya adalah identifikasi korban pesawat MH17 yang ditembak rudal separatis Ukraina.
Dasar bergabungnya negara-negara tersebut adalah karena hubungan sahabat yang selama ini terjalin dengan Indonesia. Selain beberapa negara tersebut di atas, rencananya Inggris juga akan mengirimkan tim identifikasi dari kepolisiannya guna membantu proses identifikasi korban.
"Namun baru lisan, secara tertulisnya kami masih menunggu," kata Setyo.
(ahy/slm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini