Pengamatan detikcom, Jumat (2/1/2015), Peter datang ke rumah persemayaman Adi Jasa, Jalan Demak, Surabaya. Di sana, bocah laki-laki itu masuk ke bangunan tahap II ruang 21 tempat jenazah Grayson Herbert Linaksita berada. Bersama orang tuanya, dia kemudian duduk di kursi di depan peti mati.
Beberapa saat kemudian, bocah tersebut mengeluarkan secarik kertas dari saku dan mendatangi peti berwarna coklat tersebut. Di depan peti, Peter membuka kertas dan membaca tulisan di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peter yang tinggal di Perumahan Graha Familiy adalah teman satu sekolah Grayson. Bocah yang usianya sama dengan Grayson itu bahkan sudah bersahabat sejak mereka sama-sama duduk di bangku TK. Baik Grayson dan Peter bersekolah di sekolah internasional Merlion di Jalan HR Muhammad, Surabaya.
"Dia (Grayson) suka main bola," kata Peter sambil menangis.
Setelah itu Peter duduk di antara orangtuanya dan melakukan doa bersama. Grayson adalah salah satu warga Surabaya yang turut menjadi korban pesawat AirAsia QZ 8501. Grayson yang merupakan warga Jalan Lebak Indah Mas 37 berangkat bersama ayahnya, Tony Linaksita, ibunya Megawati, dan kakaknya Kathleen Fulvia Linaksita (12).
(fat/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini