Setiap hari akan dilakukan tes apakah pilot mengkonsumsi alkohol atau tidak hingga pemeriksaan tekanan darah. Kebijakan ini berangkat dari kejadian jatuhnya pesawat AirAsia pada Minggu kemarin.
"Tekanan darah dan penggunaan alkohal saat akan dinas. Itu akan diperiksa setiap hari," kata Jonan di Bandara Soetta, Cengkareng, Jumat (2/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dicek alkahol dan tekanan darah. Misal diterapkan peraturan itu dicek setiap hari bisa Pak?," tanya Jonan kepada penerbang Lion Air.
Di tempat yang sama, Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Djoko Murjatmodjo menjelaskan pemeriksaan kesehatan seperti tes tensi hingga alkohol tidak dilakukan setiap hari. Alasannya ialah pilot telah menjalani medical check up rutin setiap 6 bulan sekali.
"Sebelumnya nggak dilakukan pemeriksaan setiap hari karena diasumsikan medical check up setiap 6 bulan sekali sudah cukup. Kemudian kalau pilot nggak sehat maka dia cukup melaporkan ke supervisor kemudian ke chief pilot untuk dia nggak terbang. Dia sakit kemudian minum obat, nggak usah terbang," jelasnya.
Pasca kejadian musibah AirAsia, Kemenhub memang mewajibkan pemeriksaan kesehatan rutin sebelum terbang.
"Karena musibah AirAsia, kita penginnya bahwa perlu ada manajemen pengawasan terhadap kesehatan dari penerbang maka kita akan melakukan pemeriksaan rutin yang otomatis dilakukan oleh masing-masing airlines," ujarnya.
(hen/gah)