Begini Persiapan Pilot Sebelum Terbang Agar Terhindar Cuaca Buruk

AirAsia Ditemukan

Begini Persiapan Pilot Sebelum Terbang Agar Terhindar Cuaca Buruk

- detikNews
Jumat, 02 Jan 2015 09:47 WIB
Pilot berdoa/Darren Whiteside/Reuters
Jakarta - Pengamat penerbangan Chappy Hakim menyebut bahwa pesawat udara selama ini bisa dibilang sangat aman dibanding moda transportasi lainnya. Wajar karena sebelum mengudara, ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan oleh seorang pilot. Salah satunya mengisi perencanaan terbang atau Flight-Plan.

Saat mengisi Flight-Plan tersebut, pilot sekaligus mempelajari kondisi keadaan cuaca di sepanjang jalur yang akan dilalui pesawat sampai bandara tujuan. Data tentang kondisi cuaca tersebut bisa dilihat dari foto satelit yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika. "Dengan mengetahui kondisi dari keadaan cuaca itulah sang Pilot menyempurnakan Flight-Plannya," kata Chappy saat berbincang dengan detikcom, Rabu (31/12/2014).

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmodjo pengisian Flight-Plan dilakukan 30 menit sebelum pesawat diterbangkan. "Setelah Flight-Plan (disusun) baru pesawat bisa berangkat," kata Djoko saat berbincang dengan detikcom, Kamis (1/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG Syamsul Huda, stasiun BMKG yang berada di masing-masing bandara menyiapkan peta prakiraan cuaca hari itu untuk diserahkan pada pilot dan pihak maskapai.

"Informasi disampaikan ke pilot berupa hard copy. Kebanyakan stasiun-stasiun BMKG masih menggunakan berupa hard copy. Itu terdiri dari peta-peta angin, peta lingkupan awan. Paling nggak paling nggak 8-12 lembar," jelas Syamsul saat berbincang dengan detikcom, Kamis (1/1/2014).

Para pilot dan maskapai mengambil berkas hard copy itu ke stasiun BMKG yang berada di masing-masing bandara. Selain dengan cara manual diberikan dengan cara hard copy, BMKG juga mengirim soft copy ke masing-masing maskapai.

Selain Flight-Plan, saat sudah diterbangkan pilot bisa memantau keadaan cuaca dari radar yang terpasang di kokpit pesawat. Radar cuaca akan memberikan informasi kepada Pilot kondisi keadaan cuaca di depan lintasan pesawatnya sampai jarak lebih kurang 250 Nautical mile. Radar akan menyala apabila ada awan yang berpotensi menimbulkan turbulensi atau guncangan pada pesawat terbang.

Meski sudah dilengkapi dengan Flight-Plan dan radar cuaca, namun kecelakaan tetap saja bisa menimpa pesawat terbang. Menurut Chappy seperti musibah kecelakaan lainnya, kecelakaan dalam rute penerbangan sangat sulit di prediksi.


"Yang bisa dilakukan, hanyalah mewaspadai agar semua yang dilakukan itu tidak melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku," kata Chappy.


(erd/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads