Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menginstruksikan agar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) terlibat dalam upaya pencarian bangkai pesawat dan korban kecelakaan pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501. SKK Migas diminta berkoordinasi dengan para kontraktor kontrak kerja sama untuk menyiapkan kebutuhan yang diperlukan tim.
"Di area itu, ada beberapa K3S (kontraktor kontrak kerja sama) yang beroperasi. Saya meminta Kepala SKK Migas untuk mengkoordinasi para K3S untuk mendukung kegiatan Basarnas," kata Sudirman Said melalui pesan pendek kepada detikcom, Kamis (1/1/2015).
SKK Migas dapat membantu upaya pencarian dan evakuasi dengan menyiagakan kapal-kapal, termasuk personel. "Untuk ikut proses pencarian atau menyediakan kebutuhan bahan bakar bagi armada-armada yang bergerak melakukan evakuasi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tengah berkoordinasi untuk menyiapkan hal-hal yang dapat di-support oleh K3S yang beroperasi di sekitar lokasi, di sana ada CNOOC, PHE ONWJ, dan COPI. Kami akan koordinasikan perkembangan selanjutnya kepada otoritas terkait," jelas Amien Sunaryadi secara terpisah melalui pesan pendek.
Pada pencarian hari ini, ada tiga jenazah yang dapat ditemukan sehingga total jenazah yang ditemukan sebanyak sembilan orang. Tim SAR juga mengevakuasi serpihan-serpihan yang merupakan bagian pesawat AirAsia.
Serpihan-serpihan ini dievakuasi di Laut Jawa oleh dua kapal Angkatan Laut Diraja Malaysia, yakni KD Lekir dan KD Pahang. Barang ataupun serpihan yang ditemukan adalah 2 tas hitam, 1 koper abu-abu, potongan tangga, tabung selam, dan serpihan logam.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Soelistyo dalam jumpa pers di Jakarta menyebutkan pihaknya meminta bantuan SKK Migas untuk menurunkan kapal tanker ke lokasi penemuan serpihan AirAsia QZ8501.
Kapal tanker itu akan membuat kinerja tim evakuasi dan pencarian badan pesawat menjadi lebih efektif.
(rrd/fdn)











































