Kunjungi KRI Banda Aceh, Pangarmabar Cek Kondisi Prajurit

AirAsia Ditemukan

Kunjungi KRI Banda Aceh, Pangarmabar Cek Kondisi Prajurit

Nur Khafifah - detikNews
Kamis, 01 Jan 2015 20:11 WIB
Nur Khafifah/detikcom
Teluk Kumai, - Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda Widodo mengunjungi KRI Banda Aceh. Widodo tiba dengan menggunakan helikopter dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Widodo langsung mengecek kondisi pasukan di KRI Banda Aceh. Ia mengimbau semua anggota pasukan agar selalu menjaga kondisi badan supaya tetap prima.

"Kalian sudah terkatung-katung lima hari. Dengan perubahan cuaca yang sangat ekstrem, tetap jaga kesehatan dan selalu waspada," kata Widodo di KRI Banda Aceh, di Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Widodo mengatakan, berdasarkan pantauannya selama penerbangan dengan menggunakan helikopter, cuaca memang tidak mendukung untuk melakukan pencarian korban ataupun puing pesawat AirAsia QZ5801. Sebab, ombak begitu besar, angin kencang, dan gelombang laut tinggi.

"Saya lihat selama penerbangan jarak pandang 10 meter saja. Ombak mencapai 4-5 meter," katanya.

Jika memungkinkan, esok pagi akan dilakukan pantauan udara di area yang diduga sebagai titik penemuan bangkai pesawat. Widodo kembali menegaskan kepada tim agar terus menjaga kondisi badan dan tidak lupa untuk berdoa.

"Karena safety is paramount, dan kekuatan doa itu luar biasa," tutup jenderal bintang dua ini.

Pada pencarian hari ini, ada tiga jenazah yang dapat ditemukan, sehingga total ada sembilan jenazah yang sudah ditemukan.

Selain itu, tim SAR mengevakuasi serpihan-serpihan yang merupakan bagian pesawat AirAsia. Serpihan-serpihan ini dievakuasi di Laut Jawa oleh dua kapal Angkatan Laut Diraja Malaysia, KD Lekir dan KD Pahang.

Barang ataupun serpihan yang ditemukan adalah 2 tas hitam, 1 koper abu-abu, potongan tangga, tabung selam, dan serpihan logam.

Selain itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) meminta bantuan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) untuk menurunkan kapal tanker ke lokasi penemuan serpihan AirAsia QZ8501. Kapal tanker itu akan membuat kinerja tim evakuasi dan pencarian bodi pesawat menjadi lebih efektif.

Ada juga Kapal Punai 5009 milik Kepolisian RI yang akan digunakan untuk menghadapi cuaca yang kurang bersahabat di lokasi.

(kff/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads