Di kawasan tersebut saat ini ratusan anggota Basarnas khusyuk dalam tugas, mencari dan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Tak ada 'Tahun Baru' di Pangkalan Bun. Seperti apa suasananya?
Menjelang Rabu tengah malam di KRI Banda Aceh, Kepala Departemen Operasi (Kadepsops) Mayor Cahyo dan enam orang anggotanya duduk-duduk di hanggar yang letaknya dekat hellydeck. Dari tempat ini kondisi di luar kapal bisa terlihat secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita rayakan (tahun baru) dengan bincang-bincang dan minum kopi saja," kata Cahyo yang kemudian diamini oleh enam anggotanya.
Obrolan kemudian berlanjut pada hal-hal yang mereka alami di siang hari saat terlibat dalam pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
β"Sudah tahun baru kan, selamat tahun baru semuanya. Mari istirahat, yang penting sudah merayakan tahun baru, sudah afdhol," kata Cahyo kepada semua anggotanya saat jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.30 WIB.
Cahyo dan enam anggotanya bersiap istirahat menyusul sejumlah rekan yang lebih dulu terlelap karena lelah setelah seharian terlibat dalam misi pencarian korban jatuhnya AirAsia QZ8501. Esok hari mereka masih harus bekerja.
"Saatnya instrospeksi, mengapa Tuhan selalu memberi bencana besar kepada kita setiap akhir tahun. Dari mulai tsunami, gempa Yogya, hilangnya pesawat Adam Air, AirAsia, dan banyak lagi," kata Cahyo menutup perbincangan.
Malam kian sunyi, dan gelap. Deburan ombak dan angin kencang masih terasa. Namun semarak tahun baru dengan gemerlap cahaya kembang api tak terasa sampai KRI Banda Aceh.
(erd/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini