"Tadi susah bedanya awan dan laut, seperti menyatu karena hujan,"โ kata Kapten Penerbang Tatag Onne S dari Skuadron Udara 8 Lanud Atang Sanjaya di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12/2014).
Tatag sudah dua kali menuju lokasi ditemukannya jenazah penumpang AirAsia dengan membawa helikopter Puma. Pertama pada Selasa (30/12) kemarin, dan pagi tadi pukul 08.00 WIB dengan membawa 10 personel. Yaitu 2 pilot, 3 mekanik, 4 Paskas dan 1 dari Lanud Iskandar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Jarak ke lokasi evakuasi) 120 nautical mile. Kemarin sampai ke puing yang ditemukan, tapi tadi saya baru sampai 90 mile," ujarnya.
โ"(Jarak pandang) 500 sampai 1 Km. Normalnya kalau bicara normal 2.500 ke atas. Angin 25 knot ke arah timur, sangat kencang," imbuh Tatag soal kendala di lapangan. Belum lagi ombak yang tinggi.
Namun saat helikopter yang dibawanya kembali ke posko gabungan di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, secara bergantian pesawat Basarnaโs menuju lokasi dan ternyata cuaca membaik. Akhirnya dua jenazah berhasil diangkat Heli Basarnas.
"Kami berpapasan di udara, tapi kami tidak bisa masuk karena cuaca tidak mendukung," ucap Tatag.
Hingga sore hari ini, baru dua jenazah yang berhasil dievakuasi dari KRI Bung Tomo ke Lanud Iskandar di Pangkalan Bun, dari total 7 jenazah yang ditemukan. Sementara beberapa Heli dan Hercules tampak standby di landasan pacu menunggu cuaca membaik.
(iqb/rmd)