Segala persiapan sudah dilakukan untuk memeriahkan acara tersebut. Keputusan itu diambil setelah diketahui ada 30 warga Kota Malang penumpang AirAsia QZ8510.
"Kita sedang berkabung, jadi acara live musik kami batalkan," kata Walikota Malang Moch Anton kepada wartawan di Balai Kota Malang Jalan Tugu, Rabu (31/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ganti dengan tahlil kubro dan istighosah, ini lebih bermanfaat untuk mendoakan korban," sebut dia.
Acara musik, lanjut dia, diganti dengan live hadrah (seni musik Islami) yang terlihat tidak berlebihan, demi menjaga perasaan para keluarga korban umumnya warga Kota Malang yang sudah berduka.
"Pesta kembang api tetap, yang diganti adalah live musik dangdutnya, karena kita sedang berkabung," tutupnya.
(mpr/mpr)