"Kami mencatat ada 30 (penumpang) warga asal Kota Malang," kata Kepala Bakesbangpol Pemkot Malang J Hartono kepada wartawan, Rabu (31/12/2014).
Menurut dia, identitas tersebut diketahui dari penelusuran Tim Reaksi Cepat (TRC) yang diterjunkan ke Crisis Center AirAsia QZ8510 di Bandara Juanda. Tim bergerak cepat untuk mencocokkan data penduduk Kota Malang yang menggunakan pesawat tujuan Surabaya-Singapura itu. "Kita ketahui jumlah dari koordinasi dengan pihak AirAsia," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar 30 Nama tersebut:
Andrijani Ratri Sri, Albertus Eka Suri, Indra Yulianto, Stephanie, Vicencia Sri yang merupakan warga Jalan Urip Sumoharjo Blok F Nomor 13, Kota Malang. Lindawati, Cindy Clarissa, Kevin Alexander, Rudy Soejipto mereka warga Jalan Terusan Tinombala RT002/RW001, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Eko Widjaya, Alferd Widjaya, Marilyn Widjaya, Wiliam Widjaya warga Perum Pondok Blimbing Indah K2 Nomor 36, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Susandhini Liman, Finna Handayani, Rony Handoyo warga Jalan Pasar Besar Nomor 121, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen. Gusti Made Bobbi, Gusti Ayu Made Keishi, Donna Indah Nurwatie, Gusti Ayu Putriyan mereka warga Jalan Simpang Gading Nomor 16, Kota Malang.
Selanjutnya, Djarot Biantoro, Kevin Biantoro, Ernawati warga Jalan Jeruk Nomor 12, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Darmaji, Kartika Dewi, Yonatan Subastian, Samuel Joyo mereka warga Jalan Ahmad Yani Nomor 110, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing. Monita Wahyuni warga Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen. Andreas Widjaya, dan Nanang Priyo warga Jalan Janti Selatan VII Nomor 19, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Kasi Kedaruratan dan Penanganan Bencana Bakesbangpol Kota Malang, Sugeng Hari Purwanto, menambahkan identitas tersebut merupakan data dari manifest pesawat AirAsia QZ8510. Data tersebut juga hasil penelusuran Tim Reaksi Cepat (TRC) yang diterjunkan di Crisis Center AirAsia di Bandara Juanda, Surabaya.
"Ratri Sri Andrijani, Albertus Eka Suri, Indra Yulianto, Stephanie Yulianto merupakan warga Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Mereka diduga kuat berangkat dari Kota Malang. Sama halnya dengan Andreas Widjaya yang masih tercatat sebagai warga Kota Surabaya. "Jadi dari 30 orang tersebut, lima tercatat bukan warga asli Kota Malang," katanya ditemui di Kantor Bakesbangpol Kota Malang Jalan Ahmad Yani.
Dalam kesempatan terpisah, paman penumpang AirAsia Donna Indah Nurwatie (39), Antasari, berharap keponakannya beserta keluarganya selamat dari peristiwa itu. Donna pergi dengan AirAsia bersama suaminya, Gusti Made Bobbi Sidharta, dan kedua anaknya Gusti Ayu Putriyana (16) dan Gusti Ayumade Keisah (9). "Kami masih yakin keluarga kami hidup. Soal temuan mayat menunggu informasi yang jelas," kata Antasari ditemui wartawan di kediaman Bobbi.
Hal Senada juga disampaikan keluarga Nanang Priyo warga Jalan Gemak Nomor 7, Kecamatan Sukun, Kota Malang, yang memilih menunggu kepastian atas penemuan sesosok mayat tersebut. "Lebih baik menunggu informasi yang jelas dan siapa sebenarnya sosok mayat yang ditemukan itu," ungkap Kakak Ipar Nanang Ratih Indraswari ditemui terpisah.
Dia mengaku, keluarga sudah pasrah akan kejadian yang menimpa pemandu wisata tersebut. "Kami pasrah dan ikhlas atas kejadian ini," ujar dia.
(fat/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini