Serpihan pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura mengalami hilang kontak pada Minggu (18/12/2014) lalu ditemukan Selasa kemarin di sekitar perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan pesawat yang membawa 155 penumpang dan 7 kru itu.
Sebelum AirAsia QZ8501, tercatat ada 2 kasus kecelakaan serupa. Pada 1 Januari 2007 pesawat boeing 737-400 milik Adam Air dengan nomor penerbangan DHI574 jatuh ke perairan di selat Makassar. Delapan bulan kemudian blackbox pesat tersebut berhasil diangkat.
Pengamat penerbangan Chappy Hakim mengatakan, dari hasil penyelidikan blacbox diketahui bahwa sebelum jatuh ke laut inertial navigation system tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan pesawat masuk ke posisi berbahaya yakni ke dalam area dengan cuaca buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak bisa dihindari pesawat kemudian menghantam permukaan air laut dengan badan pesawat yang setengah hancur dan terbelah akibat kecepatan tinggi dan gaya gravitasi yang melebihi batas kemampuan dari struktur bangun badan pesawat," kata Chappy seperti ditulis dalam blog pribadinya yang dikutip detikcom, Rabu (31/12/2014).
Dua tahun kemudian, yakni 1 Januari 2009 pesawat Air France jenis Airbus A-330 dengan rute Rio de Janeiro menuju Paris, tidak berhasil mencapai tujuannya dan jatuh ke dalam laut Atlantik. Pihak otoritas penyelidik kecelakaan udara Perancis, Bureau dβEnquΓͺtes et dβAnalyses pour la SΓ©curitΓ© de lβAviation Civile (BEA), mengumumkan kecelakaan terjadi akibat adanya kesalahan pada instrumen pembacaan indikator kecepatan udara.
Rusaknya instrumen tersebut menandakan ada masalah pada sistem pitot-statik, diperkirakan pipa pitot ini terhalang, sehingga mengganggu pembacaan indikator kecepatan pesawat.
"Sebagai akibat dari gangguan penunjukan kecepatan pesawat maka kerja dari Automatik Pilot menjadi terganggu. Gangguan inilah yang kemudian berakibat pesawat terbang terbawa oleh AutoPilot ke arah cuaca yang buruk," kata Chappy yang juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu.
Penyebab kecelakaan dua pesawat komersiil tersebut bisa diketahui setelah black box ditemukan dan dilakukan penyelidikan. Lalu bagaimana dengan pemicu kecelakaan AirAsia QZ8501?
Chappy menyebut penyebab kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 bisa diketahui melalui penyelidikan black box. Sebelum kotak hitam ditemukan dan hasil penyelidikan keluar, maka semua pendapat tentang penyebab kecelakaan itu sifatnya masih perkiraan. "Semuanya (penyebab) akan diketahui dari black box," kata Chappy saat berbincang dengan detikcom, Rabu (31/12/2014).
(erd/nrl)