"Jadi nanti kami akan cari objek dengan sonar, setelah itu akan dibuat peta dalam bentuk 3D setelah itu ROV akan diturunkan untuk mengambil gambar visual berupa video dan foto," kata kata Ketua Ikatan Alumni Geodesi ITB yang tergabung dalam tim survey, Henky Suharto, di pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (31/12/2014).
Setidaknya ada tiga alat canggih yang dibawa untuk keperluan survei ini, yakniβ Multybeam Echosounder, Side Scan Sonar dan ROVβ (Remotly Operating Vehicle). ROV ini yang akan diterjunkan untuk mengambil data visual berupa foto dan video di tempat yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Area pencarian di Selat Karimata memiliki luas 121x174 km persegi. βTim yang dilengkapi perlengkapan canggih ini akan berusaha mencari titik paling akurat keberadaan main body pesawat AirAsia QZ8501.β Diperkirakan butuh waktu dua hari untuk melakukan pemetaan dan mengambil data visual di area laut seluas itu.
Tim yang dibawa untuk melakukan survei terdiri dariβ ahli hidrografi, positioning, geologi, robotic, dan oceanografiβ. Sehari-hari mereka bekerja untuk pemetaan dasar laut terkait keperluan eksplorasi minyak dan gas, sehingga kemampuan anggota tim tak perlu diragukan lagi. Hebatnya, semua anggota tim adalah warga negara Indonesia.
(kha/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini