Rombak Eselon Pemprov DKI, Ahok: Kayak Main Bola

Rombak Eselon Pemprov DKI, Ahok: Kayak Main Bola

- detikNews
Rabu, 31 Des 2014 01:20 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan perombakan posisi pejabat birokrasi di Pemprov DKI sebagai hal wajar. Ahok mengibaratkan perombakan seperti tim sepak bola yang pemainnya kerap berubah posisi untuk menemukan permainan terbaik.

"Ya pokoknya kita pengen coba formasi baru, kayak main bola kaki saja kan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (29/12/2014).

Perombakan sejumlah pejabat eselon di Pemprov menurut Ahok dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja. "Terlalu lamban, kita udah evaluasi 2 tahun ini terlalu banyak ngeles. karena udah biasa kan. Makanya kita harapkan kalay naikin dari yang bawah ini, bisa enggak berubah?," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelantikan PNS yang mengisi posisi baru akan dilakukan pada Jumat 2 Januari 2014 di Silang Monas pada pukul 07.30 WIB. .Besok ada pengarahan kok kita jam 1 di sini. pengarahan kepada PNS (yang akan dilantik)," sebutnya.

Siapa saja pejabat eselon yang diganti, Ahok menolak menyebutkannya. Dia menolak menjawab saat dikonfirmasi ikhwal adanya 28 pejabat eselon II yang baru. "Nggak tau, mungkin," ujarnya.

Sebelumnya saat memberi pengarahanpada deklarasi Sekolah Indah, Damai dan Antikorupsi di Silang Monas pagi tadi, Ahok mensosialisasikan perombakan eselon yang dsamakan dengan permainan ular tangga.

"Waktu kecil tahu ular tangga? Di DKI akan mulai permainan ular tangga. Jadi Bapak-Ibu dari eselon IV naik ke eselon II jangan merasa aman karena dari (eselon) II bisa merosot turun jadi staf biasa," katanya.

Ahok di hadapan para kepala sekolah, guru dan siswa sekolah negeri DKI meminta perombakan ini didukung. Menurutnya perombakan dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja Pemprov.

"Jadi yang jadi staf belum tentu Bapak-Ibu tidak baik, kebetulan di posisi itu ada yang lebih baik. Bisa ngga kami salah, khilaf menempatkan orang? Bisa. Lebih baik khilaf memilih orang daripada membiarkan orang lama begitu-begitu saja," sambungnya.

PNS yang naik level lanjut Ahok bisa saja melorot posisinya bila kinerjanya dinilai tidak memuaskan. "Coba-coba saja 6 bulan, kalau ngga becus, kita copot lagi jadi staf," tegas dia.

(fdn/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads