Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo memastikan kedalaman laut yang berada di bawah ditemukannya serpihan pesawat AirAsia QZ8501 antara 25 sampai 30 meter. Basarnas untuk sementara akan memanfaatkan 21 penyelam untuk melakukan evakuasi.
Ke-21 penyelam itu saat ini sudah siap melakukan evakuasi di sekitar ditemukannya serpihan pesawat. "Kalau seandainya kita butuh alat yang lebih modern maka saya akan melakukan langkah meminjam submersible," kata Soelistyo kepada wartawan di kantor Basarnas, jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Menurut Soelistyo, apabila evakuasi bisa dilakukan oleh penyelam maka Submersible vehicle tak lagi diperlukan lagi. Submersible vehicle adalah alat yang bisa melakukan evakuasi dari dasar laut. Sayangnya Indonesia tak punya alat itu dan harus meminjamnya dari negara tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, seluruh unsur yang berada di wilayah sekitar Selat Karimata akan digerakkan ke titik lokasi ditemukannya serpihan pesawat. "Pekerjaan yang akan mereka lakukan adalah mencari dan mengevakuasi semua benda-benda atau barang atau dugaan jasad penumpang," kata Soelistyo.
(erd/trq)