"Dua Kapal RIB kami terpaksa kembali ke pangkalan karena cuaca ekstrim, gelombang tinggi mencapai 5 meter. Kendala cuaca ini yang membuat tim meminta izin kembali ke pangkalan," kata Kasi Operasional SAR Pontianak, Yulius C kepada detikcom.
Sementara dua kapal yang dikerahkan di perairan Sukadana, Tanjung Datok, kabupaten Kayong Utara hanya sampai di perairan Meledang
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di posko Sar Pontianak, Lapangan Udara Pontianak, pesawat Boeing 737 milik TNI Angkatan Udara yang bertolak dari Bandara Supadio kembali lagi ke Bandara setelah hanya melakukan penerbangan dua jam di atas perairan Ketapang.
"Pesawat terpaksa landing kembali bandara, akibat terhalang cuaca dan awan tebal Cumulonimbus," kata Komandan Lanud Supadio, Kolonel (Pnb) Tedi Rizalihadi, S.T.
Keberadaan awan Cumulonimbus di perairan Ketapang dan Kendawangan ini dibenarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Supadio Pontianak.
"Cuaca di sekitar perairan Kendawangan dan Ketapang memang saat ini dalam kondisi ekstrim, dimana awan Cumulonimbus tebal, dan kemungkinan terjadinya hujan lebat dan angin yang kencang sangat tinggi," ujar prakirawan BMKG Bandara Supadio Pontianak, Sutikno.
Sejak Minggu, dan hingga hari ketiga pencarian, Selasa ini tim gabungan terus terhalang kondisi cuaca yang buruk. Namun sejauh ini pencarian pesawat Air Asia tetap dilanjutkan, namun belum ada tanda-tanda pesawat ini ditemukan.
(fjr/fjp)