Penyakit Kaki Gajah Mulai Jangkiti Jawa Barat
Rabu, 26 Jan 2005 01:03 WIB
Bandung - Belum selesai masalah epidemi demam berdarah dan malaria, warga Jawa Barat kini diserang penyakit kaki gajah (filariasis). Penyakit ini mulai menjangkiti warga Bekasi, Purwakarta, Subang, Bogor, Depok, dan Karawang. Berdasakar informasi yang berhasil dihimpun, untuk tahun 2004 sedikitnya 44 warga di Kabupaten Bekasi menderita penyakit ini. Dan saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar baru menangani 10 dari 14 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terserang wabah penyakit kaki gajah.Kasubdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Jabar Dr. Fatimah Resmiati mengaku kesulitan mendata penderita kaki gajah. "Penyakit ini masih dianggap aib bagi masyarakat. Dan banyak warga yang terjangkiti merasa malu dan menutup diri," ujarnya kepada detikcom di Bandung, Selasa (25/1/2005).Dari monitoring selama ini, lanjut dia, penyakit kaki gajah banyak menyerang warga yang tergolong ekonominya lemah dan tinggal di lingkungan tidak sehat. "Padahal penyakit ini tidak boleh dibiarkan karena bisa menular. Untuk itu satu daerah yang terserang Kaki Gajah semuanya mesti diberi pengobatan massal," tandasnya. Dinkes Jabar, kata Fatimah, menggunakan obat Diethyl Carbamisibe Citrate (DEC) untuk mencegah meluasnya penyakit ini. Sekadar diketahui, penyakit kaki gajah ini ditularkan melalui nyamuk jenis Culex yang membawa bibit cacing microfilia. Cacing inilah yang kemudian menyerang kelenjar limfe dan mengakibatkan pembengkakan.Kasus Demam Berdarah dan Malaria MenurunFatimah menjelaskan untuk kasus demam berdarah dan malaria di Jawa Barat mengalami penurunan. Untuk bulan Januari 2005 tercatat sebanyak 113 kasus dengan 5 korban tewas. "Penurunan kasus demam berdarah dan malaria ini karena kesadaran masyarakat mulai tinggi," tukasnya.Meski demikian, Dinkes Jabar tetap melakukan monitoring untuk kawasan rawan epidemi demam berdarah. Daerah itu antara lain adalah Bekasi, Sukabumi, Bogor, Subang dan Tangerang.
(ton/)