Arah Arus Laut di Titik Ditemukannya Genangan Minyak Bisa Jadi Petunjuk

AirAsia Hilang

Arah Arus Laut di Titik Ditemukannya Genangan Minyak Bisa Jadi Petunjuk

- detikNews
Senin, 29 Des 2014 20:11 WIB
(Foto: Istimewa/Solikhin)
Jakarta -

Tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 menemukan secara visual genangan minyak di perairan sebelah timur Pulau Belitung. Arus laut di titik ditemukannya genangan itu bisa menjadi petunjuk apakah minyak tersebut terkait pesawat AirAsia yang hilang atau tidak.

"Karena kemarin kan arusnya dari timur, sekarang ditemukannya di sini. Kalau itu avtur, mungkin avtur itu dari barat. Sehingga titiknya ditemukan di situ. (Avtur mengalir ke arah ditemukannya) betul," ujar Panglima Komando Operasi 1 TNI AU Marsda A Dwi Putranto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim, Senin (29/12/2014).

Menurut Dwi, kecepatan arus harus diperhatikan sehingga belum tentu jika ada penemuan minyak maka pesawat AirAsia jenis Airbus A320 akan ditemukan di lokasi tersebut. Berdasarkan data yang didapat Dwi, arus air laut kemarin, Minggu (28/12), adalah 9 Nautical Mile (NM) per jam. Jika dihitung dari kemarin hingga petang tadi, sudah memakan waktu kurang lebih 20 jam perjalanan genangan dari lokasi pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"9x20 jadi 180 mil. Kalau betul itu avtur bisa diperkirakan nanti. Makanya kita fokus ke situ. Minyaknya di sini, arusnya di sini. Sehingga dihitung saja, kira-kira ke sini ke mana," jelas Dwi.

"Karena tadi dari Airnav yang mantau sinyal sekitar jam 12.00 WIB kita dapat info katanya di sini terpantau sinyal. Bisa saja kalau betul sinyalnya di sini. Dia kena arus. Bisa saja dia ke sini. Bisa kita ketahui," jelasnya.

Soal penemuan visual genangan minyak itu juga, kata Dwi, TNI AU akan melaporkannya ke Basarnas untuk ditelusuri lebih lanjut lagi.

"Yang tindak lanjuti Basarnas karena kita kan operasinya di bawah Basarnas. Ada sesuatu segala macam lapor ke Basarnas. Nanti Basarnas yang tindak lanjuti. Kita sampaikan infonya," tuturnya.

Namun Dwi belum bisa memastikan apakah temuan ceceran minyak tersebut merupakan avtur pesawat yang diduga datang berasal dari pesawat AirAsia atau solar dari kapal. Untuk itu perlu ada tim yang melakukan uji laboratorium terhadap minyak yang terpantau berada di wilayah Selat Karimata itu.

"Kita hanya menemukan itu, belum bisa pastikan itu minyak avtur apa minyak solar. Kita sudah sampaikan ke posko yang dekat situ. Tentunya kita akan minta mereka segera tindak lanjuti ke lokasi itu. Diambil sampelnya itu avtur apa solar biasa," kata Dwi.

"Kita kewenangannya sampai situ. Orang lab Pertamina kan tentu tahu. Kan ada kadarnya kan kita enggak tahu. Kita kan hanya menemukan aja, Pertamina sama seperti ngecek darah. Mereka punya alatnya," imbuhnya.

(rmd/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads