"Hampir semua Menlu saya bicara, dan nanti sore saya akan bicara dengan Menlu Prancis," kata Retno di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).
Sejauh ini, izin memasuki perairan atau wilayah udara Indonesia sudah diberikan ke Singapura, Malaysia, Australia dan Korea Selatan untuk membantu mencari pesawat AirAsia yang hilang itu. Namun armada dari Korea Selatan baru akan bergabung Selasa (30/12) besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara-negara yang ingin membantu menemukan QZ8501 harus mengirimkan izin memasuki wilayah perairan atau udara Indonesia. Izin itu, menurut Retno, diterima dan diperbolehkan secepat mungkin.
"Baik dalam bentuk pesawat, maupun kapal. Perizinan dan Kemlu RI dilakukan secara cepat, salah satunya perizinan pada hari ini diberikan dan disetujui hari ini juga. Tidak ada waktu panjang diperlukan untuk perizinan," ucap Retno.
Bantuan yang sudah masuk dari Australia 2 pesawat Orion, Malaysia 3 kapal dan 1 pesawat Hercules, Singapura 3 kapal jenis SAR Frigate Landing Shift Tank dan 1 pesawat corvet C130. Sementara Korea Selatan akan mengirimkan 1 pesawatnya dan bergabung pada esok hari.
"Korsel permintaan perizinannya pagi ini dan kita izinkan berupa 1 pesawat. Baru akan gabung besok. Jadi itu perizinan kita sampaikan terkait tawaran dari negara sahabat," ucap Retno.
(vid/jor)