Miskomunikasi Jadwal Pesawat, 10 Orang Sekeluarga Ini Urung Naik AirAsia QZ8501

Miskomunikasi Jadwal Pesawat, 10 Orang Sekeluarga Ini Urung Naik AirAsia QZ8501

- detikNews
Minggu, 28 Des 2014 17:47 WIB
Christianawati berbaju hijau batal naik AirAsia QZ8501/Rois Jajeli
Surabaya -

Rasa syukur sekaligus berduka menyelimuti keluarga Christianawati. Senang karena selamat dari pesawat nahas Airasia QZ8501 yang rencananya akan ditumpangi 10 orang keluarganya. Berduka karena ada teman anaknya yang ikut menjadi korban pesawat yang lost contact tersebut.

"Kami bersyukur sekeluarga selamat, tapi nggak bisa senang, karena ada orang yang kita kenal ikut dalam pesawat itu," ujar Christianawati, Minggu (28/12/2014).

Chritianawati menceritakan, ada sepuluh orang sekeluarga (termasuk dirinya), suaminya Dody Wibawanto, 3 anaknya yakni Sudibyo Samuel 7 bulan, Daniel (7) dan Gideon (5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ibunya Mujilah, adiknya Ari Putro Cahyono dan istrinya Anggina, serta dua anak mereka Rahardian Putro (4), dan Putri Sekar Arum (11 bulan).

Mereka berencana menghabiskan liburan Tahun Baru di Singapura hingga 3 Januari 2015.

"Sekalian anak-anak liburan sekolah dan tahun baru," tuturnya.

Mereka sudah memesan tiket pesawat Airasia sejak November lalu dan rencananya berangkat hari ini ke Singapura.

"Jadi kami sudah arrange tiket pukul 07.30 WIB, untuk berangkat 28 Desember. Tapi ternyata AirAsia itu memajukan jadwal kami. Jadi pada 15 dan 26 Desember mereka menelepon kami, tapi tidak kami angkat," jelas Cristianawati.

AirAsia ternyata memajukan jadwal mereka menjadi pukul 05.35 WIB. Keluarga ini tiba di Bandara Juanda Surabaya pukul 05.30 WIB, dan masih merasa terbang dan rencana penerbangan pukul 07.30 wib.

Ketika konfirmasi ke loket maskapai Airasia, pegawai dari Airasia menyatakan, bahwa calon penumpang dari keluarga Christianawati ini dinyatakan ketinggalan pesawat Airasia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura, yang berangkat lebih awal jam penerbangannya.

"Pihak Airasia sudah menghubungi ke kami untuk menyampaikan bahwa jadwal penerbangan kami dimajukan. Kami dihubungi pada tanggal 15 Desember, tapi tidak nyambung. Dihubungi lagi 26 Desember, juga tidak bisa, karena kami sedang merayakan Natalan," tuturnya.

Petugas Airasia pun tetap akan memberangkatkan keluarga Christianawati ke Singapura. Tapi tujuannya Surabaya-Jakarta-Singapura.

Ketika sedang mondar-mondir di depan loket AirAsia, sambil komplain adiknya dihubungi pegawai AirAsia, bahwa ada kabar pesawat QZ8501 yang meninggalkannya mengalami lost contact sekitar pukul 06.30 WIB.

"Kabarnya lost contact kan. Sekitar pukul 06.30 WIB, adik kami dikabari pegawai konter AirAsia, bahwa pesawat yang rencana kita tumpangi mengalami lost contact," paparnya.

Meski mengaku bersyukur, mereka tetap berduka, karena ada teman anaknya yang ikut menjadi 'korban' pesawat hilang itu.

Mereka pun berembuk dan memutuskan batal berangkat ke Singapura dan kembali lagi ke Surabaya dan berkumpul ke rumah ibunya di Perumahan YKP RL Blok J/17, Rungkut, Surabaya. Mereka membatalkan semua tiket penerbangan, hotel, hingga tempat hiburan di Singapura.

"Kami batalkan semua dan memilih stay kumpul di rumah ibu untuk tenang dulu. Semua tiket hangus, tidak masalah. Uang bisa dicari lagi, nyawa tidak bisa dicari," tutur putri almarhum Soedibyo (mantan Sesjampidsus Kejagung).

(roi/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads