"Aklamasi adalah salah satu proses demokrasi. Proses ini muncul sebagai akibat solidnya kader Demokrat mendukung SBY untuk maju sebagai Ketua Umum Demokrat," ujar Eko dalam rilis tertulis, Sabtu (27/12/2014).
Pria yang juga anggota DPR dari Fraksi PD ini mengungkapkan bahwa solidnya dukungan kader kepada SBY ini bisa digambarkan secara nyata. Di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seluruh DPC di 7 kabupaten/kota dan segenap kader PD sudah menyatakan dukungannya bahwa SBY masih pantas untuk menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 5 tahun mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko menyebut, peran SBY sebagai sosok pemersatu di tubuh PD sudah terbukti secara nyata. Bagaimana peran SBY ketika Demokrat dihantam badai beberapa tahun yang lalu sudah dirasakan oleh para kader demokrat. Menurut Eko, sebelum Pemilu 2014 berlangsung, banyak yang memprediksi Demokrat akan hancur lebur tapi kenyataannya Demokrat berhasil bertahan meskipun suara tidak sebesar Pemilu 2009.
"Kita sebagai kader partai sudah membuktikan kapasitas Pak SBY sebagai sosok kunci di Partai Demokrat. SBY bisa berperan pengayom, pemimpin dan juga pemersatu partai ketika terjadi kekacauan. Dan kedepan, Demokrat sekali lagi membutuhkan kontribusi tenaga dan pikiran beliau untuk mencapai target-target Partai Demokrat di masa mendatang. Oleh karena itu dukungan kepada Pak SBY ini merupakan murni dukungan arus bawah Demokrat," ujarnya.
Terakhir, Eko menilai, SBY adalah figur yang tepat untuk memimpin kembalinya kejayaan Partai Demokrat.
"Jika Pak SBY menjadi Ketum Demokrat 2015-2019, maka SBY dan Demokrat bisa menjadi kekuatan penyeimbang bagi pemerintahan sehingga berguna bagi kemajuan Indonesia 5 tahun mendatang," tutup Eko.
Gelaran Kongres PD akan dipercepat dari Mei ke Februari atau Maret 2015. Percepatan Kongres PD ini membawa ingatan ke Munas Golkar Bali, yang juga dipercepat oleh kubu Aburizal Bakrie (Ical). Sedianya munas itu akan digelar pada Januari 2015, namun diputuskan untuk dipercepat lewat Rapimnas.
Saat itu muncul dugaan percepatan munas merupakan bagian dari strategi Ical untuk mengamankan kursi ketum Golkar. Ical telah menyiapkan skenario aklamasi, dan skenario itu bisa buyar jika calon-calon ketum lain memiliki waktu untuk menggalang kekuatan pada Januari 2015.
(nik/gah)