Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan surat kaleng atas nama Badri tersebut sudah diterima pihak gereja sejak bulan April. Polisi pun sudah mendalami dan mendatangi alamat pengirim yang tertera pada surat yaitu daerah Pamularsih.
"Sudah kami datangi, dan ternyata yang memiliki nama adalah orang tua. Bukan dia pelakunya dilihat dari perbandingan tulisannya juga bukan dia," kata Djihartono kepada detikcom, Jumat (26/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengirim asli (surat kaleng) masih didalami. Itu sudah berulang," tandasnya.
Sebelumnya Kepala Paroki, Romo Luhur Prihadi mengatakan gereja yang terletak di Jalan Dr. Soetomo itu beberapa kali mendapat ancaman. Tahun ini sudah dua kali salah satunya saat menjelang paskah.
"Isinya memang ancaman mau ngebom atau mengacau. Dua kali itu tahun ini, waktu paskah ada, tapi dilacak tidak ada. Ada umat juga yang menerima SMS tapi tidak jelas pengirimnya," kata Romo Luhur saat ditemui di gereja Katedral, Rabu (24/12/2014) lalu.
Meski mendapatkan surat kaleng berisi ancaman, perayaan hari raya di gereja Katedral tetap kondusif dan jemaat beribadah dengan tenang. Diketahui Polrestabes Semarang menurunkan 1.370 personel ditambah 490 anggota TNI serta dinas terkait untuk mengamankan hari raya Natal dan tahun baru.
(alg/fjr)