Maukah Ical dan Agung Laksono Mengalah?

Jalan Islah Golkar

Maukah Ical dan Agung Laksono Mengalah?

- detikNews
Jumat, 26 Des 2014 12:06 WIB
Jakarta - Agung Laksono dan Aburizal Bakrie mengirim juru runding untuk menjajaki islah Partai Golkar. Namun mengirim juru runding saja tidak cukup, diperlukan sikap legowo dua ketum beringin itu kalau memang benar-benar mau islah.

Sejumlah jalan islah memang dijakaki antara lain melalui mahkamah partai. Jalan ini jelas tidak mungkin direalisasikan karena kedua kubu punya mahkamah partai masing-masing.

Opsi kedua adalah penyatuan personel ke dalam satu kepengurusan. Mungkin saja di level ketua umum ke bawah bisa digabungkan, bagaimana dengan posisi ketua umum? Tentu saja salah satu harus mengalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Opsi lain adalah bagaimana pembagian wewenang antara Ical dan Agung jika keduanya dipersatukan. Tentu pada akhirnya perpecahan Golkar semakin parah lantaran keduanya beda sikap soal posisi Golkar jadi oposisi atau pendukung pemerintahan. Belum lagi urusan penunjukan kepala daerah guna menghadapi Pilkada serentak tahun depan, keabsahan calon yang diajukan Golkar pun jadi tanda tanya buat KPU.

Opsi yang paling mungkin diambil sebenarnya adalah munas rekonsiliasi, islah, atau rujuk. Tapi maukah Ical dan Agung mengalah, menanggalkan posisi Golkar 1 kemudian memberi ruang lebih banyak kandidat bertarung berebut kursi itu di munas islah. Lantaran sejumlah juru runding yang ditunjuk tak lain adalah kandidat caketum Golkar.

Kalaupun Agung dan Ical ikut bertarung, tak ada jaminan salah satu di antara mereka memenangkan Munas Rekonsiliasi. Meski pada akhirnya pasti akan ada posisi 'penggembira' untuk mereka, diakomodasi sebagai salah satu dewan penasehat atau dewan pertimbangan Golkar.

Mungkin karena sayang pada posisinya saat ini, sampai sekarang Ical belum memutuskan dukungan penggalangan munas rekonsiliasi. Demikian juga dengan Agung Laksono yang baru saja duduk di kursi empuk ketum Golkar versi Munas Jakarta.

Tapi kalau keduanya keras kepala dan munas rekonsiliasi gagal terlaksana, jalan pemersatu beringin satu-satunya yang tersisa adalah pengadilan. Banyak elite beringin yang bilang jalan pengadilan bukanlah jalan islah, toh pada akhirnya siapa pun yang menang potensi lahirnya partai sempalan malah semakin terbuka.

Para elite beringin saat ini berandai-andai soal masa depan perpecahan Golkar, para juru runding masih terus berupaya menjajaki islah, 8 Januari tahun 2015 mendatang akan dibahas mekanisme islah yang akan disepakati.

Atas nama penyelamatan partai beringin, apakah Agung dan Ical mau mengalah? Ataukah tim perunding yang mewakili kedua kubu memilih mbalelo dan menggelar munas rekonsiliasi dan meninggalkan kedua ketum versi dua munas yang tak diakui pemerintah itu?

(van/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads