Polresta Pekanbaru Kesulitan Buru Pemilik Travel Penipu Calon Jamaah Umrah

Polresta Pekanbaru Kesulitan Buru Pemilik Travel Penipu Calon Jamaah Umrah

- detikNews
Jumat, 26 Des 2014 10:24 WIB
Pekanbaru, - Ternyata Polresta Pekanbaru kesulitan memburu pemilik travel yang diduga telah banyak menipu calon jemaah umrah. Korban pun kecewa.

Kekecewaan itu disampaikan Susiyah (40) warga Jl Pala, Kec Marpoyan Damai, Pekanbaru kepada detikcom, Jumat (26/12/2014). Ibu tiga orang anak itu, sejak Maret 2014 lalu telah melaporkan jika dirinya bersama keluarganya menjadi korban penipuan umrah oleh travel perjalanan umrah dan haji plus yang membuka usaha di Pekanbaru, Jakarta dan Medan.

"Saya barusan dikasih tahu pihak Polresta Pekanbaru, bahwa sepekan yang lalu mereka sudah memburu pemilik travel ke Jakarta dan Bandung namun tak berhasil. Rupanya lebih sulit memburu kasus penipuan seperti ini, ketimbang polisi memburu kelompok teroris di negeri ini," ungkap Susiyah yang kecewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susiyah bersama dua kakak sepupunya, sudah terlanjur membayar biaya umrah sebesar Rp 68 juta kepada pemilik travel. Seharusnya Susiyah dijanjikan berangkat umrah pada Februari lalu. Tapi ternyata hingga kini pemilik travel tak juga memberangkatkan ke tanah suci itu.

"Bukan hanya saya saja yang tertipu, banyak jemaah calon umrah dan calon haji plus juga tertipu. Saya sudah laporkan kasus ini ke polisi. Tapi ya itulah hasilnya, polisi gagal memburu pemilik travel tersebut," kata Susiyah.

Susiyah tak habis fikir jika pihak kepolisian tidak berhasil menangkap pemilik travel tersebut. Padahal sejak kasus ini dilaporkan ke Polresta Pekanbaru, Susiyah masih bisa berkomunikasi lewat saluran telepon genggam ke pemilik travel.

"Saya berkomunikasi terakhir pada bulan Juli. Saya ngobrol lama, dan meminta agar uang saya dikembalikan. Pemilik travel berjanji akan segera memgembalikan. Kalau saya saja bisa berkomunikasi, masak pihak kepolisian tidak melacak keberadaannya. Sampai sekarang nomor HP pemilik travel masih aktif, walau setiap dihubungi tidak bersedia mengangkatnya," cerita Susiyah.

Susiyah yakin, jika saja pihak kepolisian serius untuk membekuk travel umrah pastilah berhasil. Sebab, jaringan kelompok teroris yang bersenjata dan sejumlah bandit bersenjata yang lihai ke sana kemari, selama ini berhasil dibekuk pihak kepolisian.

"Buktinya, belum lama ini Polresta Pekanbaru berhasil memburu bandit tersohor Edi Palembang yang menembak mati anggota polisi. Bandit kelas kakap berhasil mereka buru, inikok pemilik travel tak bisa ditangkap. Apa karena saya masyarakat kecil, sehingga polisi tak serius mengungkapnya," ungkap rasa kekecewaan Susiyah.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan kepada detikcom, membenarkan jika pihaknya gagal memburu pemilik travel.

"Kita sudah berusaha memburu pemilik travel ke Jakarta dan Bandung. Tapi memang kita kesulitan untuk menangkapnya. Yang jelas kita sudah berusaha, bukan berarti kami tidak menanggapi laporan dari korban calon jemaah umrah tersebut," kata Kompol Hariwiyawan.

Kini, Susiyah dan keluarganya hanya bisa pasrah atas nasibnya yang menjadi korban penipuan travel umrah. Sejumlah peralatan untuk jadi calon jemaah umrah, seperti tas, baju seragam dan lainnya sudah diberikan pihak travel. Sampai sekarang barang bukti seperti tas yang dibagikan pihak travel masih tersimpan.

"Ini buktinya tas yang dikasi pihak travel masih saya simpan sebagai bukti. Kemana lagi saya harus mengadukan nasib ini," tutup Susiyah lirih.

(cha/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads