"Waktu saya susuri kali Ciliwung itu ya, Astagfirullah... sampahnya banyak sekali dan paling banyak dari plastik," kata Djarot saat berbincang dengan wartawan di rumah dinas Wagub DKI Jalan Besakih, Jakarta Selatan, Kamis (25/12/2014).
Ia mengatakan sampah terbanyak di Jakarta adalah sampah non organik dan didominasi plastik. Karena itu, ia berencana akan meminta Ahok mengeluarkan Instruksi Gubernur untuk pelarangan penggunaan kantong plastik di pasar-pasar modern atau pun tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Plastik itu butuh waktu 30 tahun untuk bisa hancur. Sekarang global warming dan tanah di Jakarta terus menurun. Ini tidak bisa kita biarkan," ucapnya.
Ia tahu bahwa keinginannya ini akan mendapat kritikan dari warga. Karena itu akan diujicoba selama 3 bulan.
Untuk para ibu-ibu yang akan ke pasar, ia menyarankan mereka untuk membawa tas kresek/belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik ini.
Lalu bagaimana para produsen tas plastik yang juga akan menentang?
"Mereka bisa membuat tas kresek yang lebih ramah lingkungan. Atau bikin tas belanja lain. Ini konsekuensi yang harus diterima," terangnya.
"Kamu mau bicara soal Jakarta untuk berapa lama? Saya bicara untuk Jakarta sampai 20 tahun ke depan. Saya mungkin sudah meninggal tapi itu untuk anak dan cucu saya," tegas mantan Walikota Blitar ini.
(bil/mad)