Di rentang waktu antara diterimanya permintaan Ahok dan pemberian restu itu, Djarot tak pernah buka suara. Bukan hanya ke masyarakat namun juga ke keluarganya.
"Bapak nggak pernah ngomong ke aku atau ke anak-anak soal wagub-wagubnya," kata istri Djarot, Happy Farida saat berbincang dengan wartawan di rumah dinas Wagub DKI, Jalan Besakih, Jakarta Selatan, Kamis (25/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada kejelasan juga dar Bu Mega,"β kata Happy saat ditanya wartawan alasan Djarot tak bercerita soal rumor itu padanya.
Anak-anak Djarot yang saat itu sudah tinggal di Cibubur juga tak diberitahunya. Bahkan, putri sulungnya Safira Prameswari tahu bapaknya diminta menjadi wagub dari guru di sekolah.
"Waktu itu anak saya dipanggil gurunya dan diberi selamat. Katanya selamat ya ayahnya jadi wakil gubernur," ucap Happy menirukan.
Mendengar ucapan gurunya, Safira hanya tersenyum. Sesampainya di rumah, ia langsung menanyakan pada ibunya.
"Dia nanya ke saya 'Bu, benar ya ayah jadi wagub?'. Tapi karena belum ada keputusan apa-apa, aku hanya bilang doakan saja yang terbaik buat ayah," ujarnya.
Saat Djarot memutuskan menerima pinangan Ahok menjadi wagub, Happy mengatakan hal itu juga didiskusikan pada anak-anaknya. Ia ingin anak-anaknya mengerti alasan ayahnya menerima tawaran itu dan paham kesibukan ayahnya nanti.
"Saya jelaskan ke mereka kalau ayahnya akan jadi wakil gubernur. Nanti akan lebih sibuk dan alhamdulillah mereka mengerti," terangnya.
Sejak kecil, mereka sudah dididik untuk kritis namun tetap patuh dan sederhana. Hal ini karena ketiga putrinya dibenarkan selama Djarot menjabat sebagai walikota Blitar selama 10 tahun.
Mereka diajarkan untuk tidak sombong karena ayahnya seorang pejabat. Saat di Blitar, ia sengaja menyekolahkan anak-anaknya di sekolah negeri. Alasannya, agar mereka bisa belajar bergaul dengan segala kalangan yang terkadang tak didapatkan di sekolah bertaraf internasional.
Hanya saja, menurut Happy ada yang berbeda dari anak-anaknya yakni mereka tak ingin dipaksa belajar atau diiming-imingi liburan agar belajar.
"Mereka tidak mau dipaksa belajar. Mereka bilang tidak perlu diminta untuk belajar karena itu memang kewajibannya. Alhamdulillah mereka punya kesadaran jadi tidak perlu dipaksa seperti anak-anak lain," ujarnya.
Kini ketiga anaknya tinggal bersama Djarot dan istri di rumah dinas Wagub. Meski agak jauh dari lokasi sekolah mereka yang jauh. Putri sulung Djarot bersekolah di SMPN 20 Jakarta di wilayah Kramat Jati sedangkan βkedua adiknya masih duduk di bangku SD tak jauh dari Cibubur. Jika biasanya mereka diantar dengan motor oleh Djarot, karena rumah yang jauh dan harus berkantor pagi, sekarang anak-anak Djarot harus berangkat lebih pagi dan menggunakan mobil.
(bil/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini