Seperti apa perjalanan politik Megawati?
Politisi kelahiran 23 Januari 1947 itu pertama kali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1993. Namun tiga tahun kemudian yakni 1996 jabatannya 'digoyang'. Megawati diturunkan secara paksa oleh Orde Baru melalui Kongres PDI di Medan. Dia digantikan oleh Soerjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu terus berputar dan kekuasaan Orde Baru pun tumbang. Pada Pemilihan Umum 1999 PDI pimpinan Megawati berganti nama menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Lambang partai pun diubah menjadi banteng moncong putih.
PDIP sukses memenangkan pemilihan umum yang pertama kali digelar setelah Orde Baru tumbang. Dan pada Kongres I PDI Perjuangan tahun 2000, Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum periode 2000-2005.
Lima tahun kemudian tepatnya 28 Maret 2005, PDIP kembali menggelar Kongres II di Sanur, Bali. Meski sempat diwarnai aksi sekelompok kader yang meminta reformasi di tubuh PDIP, namun Megawati kembali berhasil terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum untuk masa jabatan 2005-2010.
Dalam kongres III PDI Perjuangan tahun 2010, Megawati kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum periode 2010-2015.
Megawati Soekarnoputri sudah hampir pasti akan menjadi ketum PDIP lagi untuk periode 2015-2020. Rencananya PDIP akan menggelar kongres pada April 2015.
Kepastian Megawati akan kembali menjadi ketum PDIP didapat sejak Rakernas IV di Semarang pada September tahun ini. Rakernas sepakat memilih Megawati secara aklamasi sebagai ketum PDIP di kongres. Kongres April 2015 nanti hanya akan jadi ajang pengukuhan Mega sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
Hingga 2015 Megawati tercatat menjabat Ketua Umum Partai selama 22 tahun. Bila kembali menjabat sebagai Ketum PDI Perjuangan hingga tahun 2020 maka, Mega akan tercatat sebagai Ketua Umum terlama di Indonesia, nyaris 3 dekade.
(erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini