Muhammadiyah Dukung Jokowi Tolak Grasi Hukuman Mati Terpidana Narkoba

Muhammadiyah Dukung Jokowi Tolak Grasi Hukuman Mati Terpidana Narkoba

- detikNews
Rabu, 24 Des 2014 11:05 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo pagi ini mengunjungi kantor PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangan presiden ketujuh itu salah satunya untuk berdiskusi terkait hukuman mati bagi terpidana narkoba.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Malik Fajar menyatakan, Muhammadiyah mendukung penuh kebijakan Jokowi menolak grasi hukuman mati terpidana narkoba. Menurutnya, narkoba sangat berdampak negatif terutama bagi generasi bangsa yang akan datang.

"Muhammadiyah mendukung sepenuhnya hukuman mati terhadap kejahatan narkoba," kata Malik di Kantor PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya no 62, Jakarta Pusat, Rabu (24/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertimbangannya banyak. Terutama tentang generasi yang akan datang. Itu bukan lagi cerita, tapi fakta," lanjutnya.

Pertemuan Jokowi dengan sejumlah pejabat Muhammadiyah berlangsung tertutup. Hanya saja dalam pertemuan tersebut tak terlihat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

"Pak Din sedang ada di Klaten, ada kegiatan," jelas Malik.

Hukuman mati bagi terpidana narkoba terutama warga negara asing, diyakini Jokowi tidak akan mempengaruhi proses pembebasan WNI yang terancam hukuman mati di luar negeri. Menurut suami Iriana itu, hal tersebut merupakan urusan yang berbeda.

"Enggak, itu urusan yang berbeda lah. Urusan berbeda. Kamu (wartawan) harus ngerti ya," ujar Jokowi.

(rna/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads