98 Spesies kumbang yang baru ditemukan itu berasal dari genus Trigonopterus yang ditemukan di Pulau Jawa, Bali dan Lombok. Demikian dilansir EurekAlert, situs berita sains milik The American Association for the Advancement of Science (AAAS), yayasan internasional di bidang sains, edisi 22 Desember 2014 seperti dikutip detikcom, Rabu (24/12/2014).
Identifikasi 98 spesies baru kumbang ini dilakukan oleh peneliti Jerman dan Pusat Penelitian Biologi Indonesia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mereka melakukan pendataan cepat akan kekayaan biodiversitas di hutan hujan dari 3 pulau itu yang semakin padat penduduk.
98 Spesies baru kumbang itu belum pernah dilihat oleh mata manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan peneliti LIPI, Yayuk R Suhardjono, menambahkan bahwa kebanyakan spesies ini ditemukan terbatas pada area yang sempit.
"Terkadang mereka hanya ditemukan di satu tempat lokal. Kumbang-kumbang ini tidak bersayap, dan biasanya sudah tinggal jutaan tahun di tempat mereka berada. Ini membuat mereka rentan terhadap perubahan habitat mereka," jelas Yayuk.
Untuk mendeskripsikan semua spesies baru ini bila melalui pendekatan tradisional membutuhkan waktu seumur hidup. Sementara Jawa, Bali dan Lombok adalah pulau yang padat penduduk, sehingga hutan hujan tropis bisa dengan mudah beralih fungsi sebagai lahan pertanian atau perkebunan jika penduduk setempat tidak mengetahui nilai hutan itu.
Untuk itu setiap spesies kumbang itu diurutkan, kemudian didiagnosa secara efisien. Selain itu, setiap spesies diatur dan difoto dengan foto beresolusi tinggi serta diunggal ke situs spesies bersamaan dengan deskripsi ilmiahnya. 98 Spesies itu dibawa ke sorotan sains agar menjadi perhatian publik.
Merupakan tantangan juga menemukan nama dari 98 spesies baru kumbang ini. Beberapa di antaranya dinamai yang ada kaitannya tempat lokal, ada juga yang dinamai dengan nomor Indonesia dari 1 sampai 12. Namun, satu spesies dinamai seorang naturalis Inggris, Sir David Attenborough karena jasanya melakukan dokumentasi terhadap sejarah alam, yakni Trigonopterus attenboroughi.
(nwk/nrl)