Warga Sukokidul, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, menemukan barang-barang 'antik' di sekitar situs batu yang diperkirakan peninggalan purbakala, di lahan milik Perhutani di Gunung Jompong.
Sarlim, yang sehari-hari bekerja bertani di ladangnya yang berada di sekitar area situs, menemukan mangkok, cangkir dan lepek. Ketiga barang tersebut bahannya berbeda dengan cangkir atau mangkok dari kerajaan di Indonesia maupun China.
"Saya menemukan di sini," ujar Sarlim menunjukan lokasi penemuan mangkok, cangkir dan lepek di dekat bebatuan yang cukup besar dan memiliki struktur seperti pilar-pilar kepada detikcom di lokasi, Selasa (23/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada, bentuknya juga polos," tuturnya.
Sarlim mengaku lupa sejak kapan menemukan ketiga benda tersebut. Penemuan mangkok, cangkir dan lepek tersebut juga tidak memiliki firasat atau mimpi.
"Nggak ada mimpi. Ya cuma menemukan di sini saja," tuturnya.
Sarlim yang terlihat polos ini mengaku, tidak tahu jika mangkok, cangkir dan lepek tersebut memiliki nilai sejarah. Benda-benda tersebut pun dijual dengan harga yang sangat murah. Masing-masing benda dijualnya seharga Rp 5 ribu. "Saya jual dapat Rp 15 ribu. Sekarang barangnya di mana, saya tidak tahu," ujarnya.
Selain menemukan mangkok, cangkir dan lepek, Sarlim juga pernah menemukan piring. Penemuan piring yang ada di sekitar 50 meter dari situs bebatuan peninggalan Purbakala ini, bentuknya juga bukan terbuat dari kaca.
"Ya seperti terbuat dari tanah. Tapi sangat kuat dan dibanting tidak pecah. Kalau dari kaca kan pasti landep (tajam), ini bukan," ujarnya.
Penemuan piring tersebut berbeda dengan penemuan mangkok, cangkir dan lepek. Sekitar tahun 1990-an, Sarlim bermimpi dan dan ada yang membisikinya untuk mengambil sesuatu.
Ia pun berjalan menuju ke lokasi Gunung Jompong dan melakukan penggalian sesuai arahan yang didengarnya. Sarlim melakukan pencarian dan penggalian sejak pukul 9 pagi sampai 3 sore.
"Terose wonten pundi terus kulo duduki (Katanya ada di mana, terus saya gali)," ujarnya sambil menambahkan, penggalian tersebut berada di kemiringan tanah yang tidak seberapa dalam. Dia menggalinya tak kurang ari 3 meter.
Sayangnya, piring tersebut sudah dibuangnya. "Piringnya sudah nggak ada, sudah saya buang," tandasnya.
(roi/ndr)