Dari pantauan detikcom, Selasa (23/12/2014) sore, sejumlah orang berdiri di pinggir jalan yang langsung menghadap ke bukit yang longsor. Mereka dari komunitas, organisasi, ataupun sekolahan yang datang menggunakan mobil, mini bus, atau motor.
Kondisi saat ini sudah tidak ada proses evakuasi karena memang sudah dihentikan, alat berat pun tidak ada lagi di sana. Namun yang banyak menarik perhatian di lokasi longsor adalah rumah milik pasangan Juan dan Khotimah karena menjadi satu-satunya bangunan yang berdiri di antara longsoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dekat lokasi longsor tersebut banyak terdapat spanduk peringatan salah satunya berbunyi "Jadilah Relawan Bukan Wisatawan". Spanduk itu seolah menyindir orang-orang yang datang beramai-ramai untuk melihat lokasi longsor.
"Saya datang mengantar bantuan, sekalian ini lihat kondisi lapangan," kata salah satu warga yang datang dari semarang, Fajar.
Sementara itu bantuan berupa makanan dan minuman untuk korban longsor saat ini sudah menumpuk dan dikhawatirkan tidak terpakai karena kadaluarsa, sedangkan para korban yang masih di pengungsian rata-rata mulai mengalami pusing karena trauma.
"Kami sudah sempat datangkan doktor spesialis psikologi dari Perancis," kata Zaenal.
SMC Satpol PP Banjarnegara, Aries, menambahkan ada beberapa warga yang sudah meninggalkan pengungsian dan menempati hunian sementara yang sudah disiapkan.
"Menteri PU sudah ke sini, akan dibuatkan hunian. Masih nego tanah, kalau Bupati sudah siap langsung dibangun. Diutamakan untuk 22 yang rumahnya terkubur. Selain itu juga untuk yang trauma," ujarnya.
(alg/try)