Ini Poin Kesepakatan Perundingan Pertama Kubu Ical vs Agung Cs

Jalan Islah Golkar

Ini Poin Kesepakatan Perundingan Pertama Kubu Ical vs Agung Cs

- detikNews
Selasa, 23 Des 2014 18:46 WIB
Jakarta - Perundingan pertama antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono di kantor DPP Golkar hari ini selesai. Wakil Ketua Umum Golkar kubu Ical, Theo L. Sambuaga menyebut ada sejumlah hasil kesepakatan antara kedua pihak.

"Hasilnya banyak kemajuan, kita duduk bersama dan sepakat ada pertemuan lagi pada 8 Januari datang. Agenda nanti bicarakan lebih lanjut ke hal-hal yang bersifat substansi," kata Theo kepada wartawan usai perundingan di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Theo menjelaskan kalau kedua kubu sepakat untuk mengutamakan pendekatan islah untuk penyelesaiakn konflik dualisme ini. Selain itu, kedua kubu juga sepakat agar tidak melakukan kegiatan atau mengeluarkan pendapat yang berpotensi memperkeruh proses islah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sepakat untuk menghentikan kegiatan-kegiatan yang dapat memperuncing seperti yang sampai membawa faksi ke daerah sehingga buat faksi dampak soal ini ke daerah. Menjaga seluruh potensi Partai Golkar ini supaya jangan sampai terpecah," sebut bos Lippo Group itu.

"Kita juga sepakat untuk tidak berikan pernyataan yang bersifat memperuncing masalah, karena niat kita untuk islah tadi," katanya.

Theo juga menambahkan kalau kubu Ical mengisyaratkan dukungan terhadap Perppu Pilkada dan Pilpres langsung. Terkait Pilkada, hal ini akan dibahas lebih detail dalam pertemuan dua kubu pada 8 Januari 2015 mendatang.

"Itu akan kita lanjutkan di Pertemuan berikutnya. Tidak ada masalah. Dapat mempertemukanlah soal pilkasa langsung, kita menegaskan tidak ada niat merubah Pilpres secara tidak langsung," tuturnya.

Lantas, bagaimana dengan posisi Golkar di KMP? Poin ini masih akan ditentukan dalam perundingan selanjutnya pada 8 Januari mendatang.

"(KMP) kita masih diskusikan. Tapi sikap pemerintah kita sepakat untuk bersikap mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro rakyat. Kritisi yang menyimpang dari pro rakyat," ujarnya.

(hat/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads